Maluku Hari Ini
Setahun Terima Bantuan TJSL PLN UIW MMU, UKM Desa Rutah – Malteng Tembus Omzet Rp 96 Juta
Kata dia, bantuan yang diberikan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Perusahaan ini sejalan dengan komitmen PLN.
MALUKU, TRIBUNAMBON.COM- Terhitung setahun sudah PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) menyalurkan bantuan peralatan bagi kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jajanan Mama Bhabin di Negeri Rutah, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah.
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menuturkan, bantuan itu diberikan agar para pelaku UKM di daerah pesisir bagian selatan Pulau Seram itu dapat mengembangkan usaha yang telah dijalankan selama ini.
Kata dia, bantuan yang diberikan melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Perusahaan ini sejalan dengan komitmen PLN.
“Kami sungguh mengapresiasi masyarakat yang terus berusaha turut menjalankan roda perekonomian, terutama di daerah pesisir selatan Pulau Seram ini. Bantuan yang kami berikan pun sejalan dengan komitmen kami untuk mendorong manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat di Negeri Rutah ini,” tutur Awat, Rabu (18/10/2023).
Adapun penerima manfaat bantuan tersebut terdiri dari delapan orang dengan beberapa produk usaha kuliner.

Mereka menerima bantuan berupa peralatan penunjang usaha, yakni Freezer, Pengering, Oven, Mixer, Pemipih Adonan, Pengiris Keripik, Perajang, Timbangan, Perekat kemasan dan Alat Tulis Kemasan.
Baca juga: Tampil dengan Inovasi dan Kreasi Lokal di LIKE 2023, PLN UIW MMU Raih Juara 1 Pameran Terbaik
Penggunaan peralatan ini telah memanfaatkan Electrifying Lifestyle.
Semua peralatan yang disalurkan merupakan alat yang diperlukan untuk menunjang keberlangsungan usaha yang dijalankan. Setahun sudah, usaha yang dijalankan memberikan dampak signifikan.
Berkat pemanfaat peralatan secara bijak, peningkatan jumlah produksi terjadi seiring berjalannya waktu.
“Kami memantau perkembangannya memang dengan adanya bantuan ini, tidak ada lagi kendala soal produksi. Semakin banyak permintaan di pasaran dan usaha kian berkembang,” pungkas Awat.
Adapun sebelum dikucurkan bantuan ini, para pelaku UKM di Negeri Rutah terkendala peralatan untuk memproduksi produk.
Sebab, peralatan yang digunakan cukup seadanya. Hal ini juga memakan waktu produksi yang kian panjang.
Alhasil, pendapatan yang didapatkan tidak sebanding dengan modal usaha, waktu dan tenaga yang digunakan selama ini.
Bantuan pengembangan UKM ini memberikan semangat baru bagi mereka dalam menjalankan usahanya. Hal ini turut berpengaruh pada angka penjualan yang meningkat hingga 70 persen.
Jumlah jajanan yang diproduksi pun semakin beragam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.