Konflik Palestina Israel

Pengungsi Gaza Kembali ke Rumah Mereka dengan Kondisi Putus Asa, Tak Ada Air dan Listrik

Salah seorang pengungsi, Maha Hosseini, berbicara kepada Al Jazeera dari Zawayda di Jalur tengah, tempat dia mengungsi, mengatakan tiga keluarga yang

|
Editor: Adjeng Hatalea
Mohammed ABED/AFP
Warga Palestina mengungsi dari rumah mereka setelah serangan Israel di Kota Gaza pada tanggal 9 Oktober 2023. 

TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah pengungsi Gaza yang mulai mengungsi dari Gaza utara dua hari lalu, mengikuti perintah militer Israel, telah kembali ke rumah mereka di Kota Gaza.

Dilansir dari Al Jazeera, hal itu dikarenakan serangan udara Israel yang terus berlanjut dan kondisi kehidupan yang tak tertahankan di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza.

Salah seorang pengungsi, Maha Hosseini, berbicara kepada Al Jazeera dari Zawayda di Jalur tengah, tempat dia mengungsi, mengatakan tiga keluarga yang berbagi rumah yang dia tinggali kini telah kembali ke Kota Gaza.

“Saya tinggal di sebuah rumah bersama 70 orang lainnya,” katanya, menggunakan sedikit daya yang tersisa di ponselnya setelah seharian tidak terhubung dengan dunia luar.

“Persediaan air kami terbatas, listrik tidak ada, hanya satu jam sehari,” jelasnya.

“Sebenarnya ini ketakutan terbesar kami, kehabisan air. Ketika anak-anak meminta air, kami hanya memberi mereka masing-masing satu teguk,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka berusaha agar tangki air yang mereka miliki dapat bertahan selama mungkin, karena mereka tidak tahu apakah ada tangki lain yang tersedia. .

“Kami memiliki tiga keluarga yang kembali ke rumah hari ini karena bahkan di daerah yang dianggap aman oleh Israel, kami sering mengalami serangan udara di sekitar rumah tersebut,” kata Hosseini.

Baca juga: Seorang Ahli Kesehatan Turunan Palestina di Israel Diperlakukan Rasis hingga Dipecat

Pada Jumat dini hari, militer Israel memerintahkan lebih dari satu juta orang untuk mengungsi di bagian utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza yang padat penduduknya.

Arahan ini berlaku untuk hampir setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza.

Kemudian pada hari itu, ribuan orang menuju Gaza selatan dengan mobil, truk, dan bahkan gerobak yang ditarik keledai yang berisi barang apa pun yang bisa mereka bawa.

Namun di wilayah selatan, masyarakat tidak merasa aman dan melaporkan bahwa mereka berdesakan di rumah keluarga, teman, dan bahkan orang asing yang membukakan pintu bagi para pengungsi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved