Festival Pesona Meti Kei
Lestarikan Tabob Lewat Festival Pesona Meti Kei 2023
Penyu Belimbing atau dalam sebutan masyarakat Evav (Kei) Tabob ini merupakan jenis reptil raksasa dan satu-satunya dari suku Dermochelyidae yang masih
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
MALRA, TRIBUNAMBON.COM - Salah satu misi yang diusung Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) pada Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2023, yakni melestarikan Penyu Belimbing.
Penyu Belimbing atau dalam sebutan masyarakat Evav (Kei) Tabob ini merupakan jenis reptil raksasa dan satu-satunya dari suku Dermochelyidae yang masih hidup.
Dengan status konservasi dilansir dari Encyclopedia of life rentan (menurun).
Kurang dari 115.000 ribu Penyu Belimbing dewasa tersebar di seluruh dunia, dan salah satu ekosistemnya ada di Malra.
Namun, lantaran kepercayaan masyarakat lokal sehingga dagingnya dikonsumsi secara terus-menerus.
Untuk itu, pada gelaran FPMK 2023, Pemkab Malra berinisiatif melakukan edukasi dan talkshow perlindungan Penyu Belimbing.
"Kita bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku yang akan memberikan sosialisasi terhadap penyu belimbing," ucap Sekertaris Panitia FPMK 2023, Budhy Toffy kepada TribunAmbon.com, Jumat (6/10/2023).
Menurutnya, jika NTT memiliki Komodo dragon sebagai ikon daerah, Kei juga punya Tabob yang dijadikan budaya maritim.
Toffy menjelaskan berdasarkan kepercayaan masyarakat lokal di salah satu desa, yakni Nuhufit; tradisi berburu dan mengkonsumsi daging Tabob masih berlangsung.
Masyarakat menganggap ini hewan keramat yang ketika dikonsumsi menjadi berkah.
Baca juga: Peduli Seniman, Warga Minta Festival Pesona Meti Kei Beri Ruang tuk Musisi Lokal
Namun, di satu sisi berimbas pada penurunan jumlah Penyu Belimbing tersebut.
"Kami concern untuk tetap menjaga dan melestarikan ikon daerah, jadi kita gelar talkshow dan simulasi agar generasi muda juga bisa sadar dan menyampaikan ke orang tuanya untuk menjaga tabob sebagai warisan untuk generasi selanjutnya," lanjutnya.
Diketahui. Pada FPMK 2022 lalu Pemkab Malra menggunakan maskot hewan endemik, yakni Wallaby atau Kangguru Tanah yang dapat dijumpai di sejumlah hutan di Pulau Kei Besar, namun kini sulit untuk dijumpai atau berkurang.
Pada 2022 lalu FPMK juga telah ditetapkan sebagai kalender wisata nasional, juga masuk dalam agenda Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan tujuan mempromosikan destinasi wisata di Pulau Kei yang disebut Surga Tersembunyi (Hidden Paradise).(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.