Ambon Hari
Tradisi Husafara Negeri Hitu Ramai Dipadati Wisatawan Lokal
Tradisi yang rutin digelar pada rabu akhir penanggalan islam itu mendapat banyak antusias tak hanya warga desa saja.
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet
AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Ratusan warga Negeri (Desa) Hitu merayakan tradisi tahunan Mandi Safar atau kerap disebut Husafara, Rabu (14/9/2023).
Tradisi yang rutin digelar pada rabu akhir penanggalan Islam itu cukup menarik antusias.
Tidak sedikit wisatawan lokal yang ikut mandi di Pantai Negeri Hitu.
Dibuka sedari pagi, Pantai Negeri Hitu tak pernah sepi.
Terdapat 2 titik kumpul pelaksanaan Mandi Safar, yakni; Pelabuhan Hatuseka'a dan juga Tanjung Tetulain.
Salah seorang warga, Faisal mengatakan bahwa dirinya sangat antusias dan sangat menanti tradisi itu.
Baca juga: Ini Deretan Fakta Kasus Rudapaksa Bupati Thaher Hanubun: Korban Baru 3 Bulan Kerja
Baca juga: Tak Ada Tempat Sampah, Pengunjung Buang Sampah di Pesisir Pantai Pal Lima Namlea
"Sudah siap dari lama, karena memang penasaran deng tradisi ini, sudah sering dengar tapi memang baru kali i i ikut," katanya kepada TribunAmbon.com.
Dirinya kemudian berharap tradisi mandi safar terus terjaga.
"Mau pemerintah dan semuanya itu semoga acara begini selalu ada, dan harus menarik tiap tahunnya" tandasnya."
Tak hanya mandi massal, beberapa titik keramaian menggelar banyak lomba agar varian keseruan pada mandi safar ini bermakna untuk setiap orang yang datang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.