Jadwal KRL SOLO - JOGJA Hari Ini Sabtu, 2 September 2023: Tarif Rp 8.000

Berangkat dari Palur pukul 04.55 WIB, 06.00 WIB, 07.15 WIB, 08.50* WIB, 10.20 WIB, 11.20 WIB*, 13.40 WIB, 14.50 WIB, 16.10 WIB, 17.05 WIB, 18.07 WIB,

SITUS COOMUTER LINE
JADWAL KRL SOLO - JOGJA 17 Agustus 2023 

 

Berangkat dari Maguwo pukul 06.04 WIB, 07.12 WIB, 08.26 WIB, 10.01 WIB*, 11.31 WIB, 12.30 WIB*, 14.54 WIB, 16.05 WIB, 17.21 WIB, 18.17 WIB, 19.23 WIB, 22.03 WIB. 

 

12. STASIUN LEMPUYANGAN 

 

Berangkat dari Lempuyangan pukul 06.11 WIB, 07.19 WIB, 08.35 WIB, 10.12 WIB*, 11.38 WIB, 12.37 WIB*, 15.01 WIB, 16.12 WIB, 17.28 WIB, 18.24 WIB, 19.30 WIB, 22.10 WIB. 

 

13. STASIUN YOGYAKARTA

 

Tiba di Yogyakarta pukul 06.15 WIB, 07.23 WIB, 08.39 WIB, 10.16 WIB*, 11.42 WIB, 12.41 WIB*, 15.05 WIB, 16.16 WIB, 17.32 WIB, 18.28 WIB*, 19.34 WIB, 22.14 WIB. 

 

CARA BELI TIKET KRL ONLINE LEWAT Aplikasi GO-JEK

 

- Unduh dan install aplikasi Gojek

 

- Buka aplikasi dan pilih menu GoTransit

 

- Klik kotak pembelian tiket KRL Commuter Line yang ada pada menu tersebut

 

- Kemudian cari lalu isi stasiun awal Commuter Line

 

- Lanjut cari dan isi stasiun tujuan Commuter Line

 

- Lakukan pembayaran melalui GoPay atau LinkAja

 

- Setelah pembelian selesai, muncul kode QR yang bisa dipindai untuk masuk atau keluar gate stasiun Commuter Line.

 

- Bila salah beli tiket, maka tiket tersebut bisa dibatalkan dengan sekali klik.

 

- Bahkan saldo GoPay kamu akan dikembalikan setelah pembatalan dilakukan.

 

Perbedaan KRL, MRT, dan LRT

 

Indonesia memiliki beragam moda transportasi umum di antaranya Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan KRL (Kereta Rel Listrik atau Commuter Line).

 

Perkembangan dunia perkeretaapian di Tanah Air memang cukup pesat. Dari ketiganya, KRL beropersai pertama kali, disusul MRT, dan terakhir LRT.

 

Baik KRL, MRT, maupun LRT berfungsi dalam membantu mobilitas masyarakat dengan jangkauan dalam kota atau lingkup lintas kota yang berdekatan.

 

Berbeda dengan kereta api biasa, KRL, LRT, dan MRT menggunakan kereta yang bergerak di atas rel yang tak menggunakan lokomotif, dan memanfaatkan listrik sebagai tenaga gerak.

 

Meskipun begitu, ketiganya memiliki beberapa perbedaan dengan keunggulan masing-masing.

 

Apa perbedaan MRT, KRL, dan LRT?

 

Perbedaan KRL, MRT, dan LRT

 

Disadur dari laman resmi Indonesia Baik, sumber daya listrik MRT dan KRL mengambil daya dari listrik di atas kereta yang dikenal dengan Listrik Aliran Atas (LAA), sedangkan LRT mengambil listrik dari bawah atau Listrik Aliran Bawah.

 

MRT dan KRL menggunakan sepasang rel untuk bergerak, seperti sistem transportasi kereta secara umum, sementara LRT mempunyai rel ketiga yang berisi aliran listrik atau biasa disebut Third Rail.

 

Untuk ukuran kereta dan daya angkutnya, KRL memiliki kapasitas yang paling besar, disusul MRT, dan terkecil LRT.

 

KRL mampu menampung 2.000 penumpang, MRT mengangkut 1.950 penumpang, dan LRT 600 penumpang.

 

Meski mengangkut penumpang dalam jumlah yang lebih sedikit, LRT memiliki keunggulan pada kemampuannya mengangkut sejumlah penumpang, yang dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari.

 

Frekuensi perjalanan ini bergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau yang biasa dikenal sebagai headway.

 

Terkait kecepatannya, KRL dan LRT hampir setara, yakni berkecepatan 90 km/jam, sedangkan MRT 110 km/jam.

 

Nah, begitulah ulasan mengenai perbedaan dari KRL, MRT, dan LRT yang beroperasi di Indonesia. Sudah pernah mencoba ketiganya?

 

(TribunAmbon.com) (Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved