Maluku Terkini

Nazaruddin Kena Cecar DPRD Karna Curhat Tak Mau Jadi Dirut Bila Tahu Hutang RSUD dr Haulussy

Baik hutang obat-obatan maupun jasa tenaga kesehatan yang belum dibayarkan.

Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Tanita Pattiasina
Rapat bersama DPRD bajas insentif Nakes, Senin (28/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Direktur RSUD dr. M. Haulussy Ambon, Nazaruddin curhat tak ingin menjadi direktur bila sedari awal sudah mengetahui RSUD memiliki hutang hingga Rp 32 Miliar.

Baik hutang obat-obatan maupun jasa tenaga kesehatan yang belum dibayarkan.

Hal itu ia katakan saat rapat bersama, DPRD Provinsi Maluku terkait jasa Nakes di ruang Paripurna Baileo Rakyat Karpan, Ambon, Senin (28/8/2023) sore.

“Kalau saya tahu hutang Rp 30 miliar saya gak mau masuk, Pak. Saya baru tahu kalau ada hutang setelah saya dilantik,” kata Nazaruddin.

Nazaruddin mengaku setelah masuk, dia langsung meminta inspektorat untuk audit, dan ketahuan bobrok rumah sakit plat merah tersebut.

Dijelaskannya, sudah berupaya agar bisa segera dilakukan pembayaran hingga berangkan ke Jakarta Pusat namun hasilnya nihil.

Baca juga: Miliki 1,08 Gram Ganja, Gazali Husen Divonis 5 Tahun Penjara

“Saya kalau ada uang sudah saya bayar itu,” ketusnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Elviana Pattiasina mencerca Nazaruddin lantaran hanya berani bersuara di Wakil Rakyat namun tak sampaikan langsung ke Gubernur Maluku, Murad Ismail. Maupun Sekda Maluku, Sadali Ie.

Padahal, Pemerintah Provinsi yang pegang kendali atas keuangan daerah.

“Bapak jangan bicara seperti, kalau kami punya uang sudah kami bayarkan dari dulu itu pak. Kami sangat concern dengan hal ini dari lama. Jangan-jangan bapak berani bicara seperti ini ke kami, tapi tidak berani bicara dan sampaikan langsung ke Gubernur dan Sekda. Bapak harusnya berani bicara langsung ke mereka, mereka yang punya uangnya,” tegas Pattiasina.

Sementara itu, Irban I Inspektorat Maluku, Ibrahim Salong mengatakan total insentif tenaga kesehatan (nakes) RSUD dr. M. Haulussy Ambon yang belum dibayarkan yakni sebesar Rp 21,6 miliar.

Miliaran rupiah tersebut merupakan akumulasi jasa nakes yang belum dibayarkan sejak tahun 2020 hingga 2023.

“Untuk total jasa dari 2020 sampai sekarang yang sudah kita hitung itu mencapai 21.6 miliar rupiah dan belum terbayarkan kepada tenaga kesehatan termasuk didalamnya itu dokter spesialis,” kata Salong.

Lanjut dijelaskannya, miliaran rupiah tersebut merupakan insentif jasa bagi semua nakes di rumah sakit plat merah itu, termasuk dokter Spesialis yang saat ini mogok dengan alasan belum dibayarkan insentif.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved