Maluku Hari Ini

Soal Pasien Meninggal di RSUD Masohi, Begini Penjelasan Direktur

Kata dia, pelayanan medis di RSUD Masohi sekarang ini sudah dilakukan secara maksimal dan profesional, lebih khusus terhadap pasien

|
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbom.com / Lukman Mukadar
Direktur RSUD Masohi dr. Herry Siswanto didampingi dua pejabat RSU saat memberikan klarifikasi perihal pasien meninggal di Ruang Rapat RSUD setempat, Senin (7/8/2023). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Menanggapi isu miring yang beredar perihal pelayanan buruk hingga menyebabakan pasien meninggal dunia,
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi, dr. Herry Siswanto akhirnya memberikan klarifikasi.

Kata dia, pelayanan medis di RSUD Masohi sekarang ini sudah dilakukan secara maksimal dan profesional, lebih khusus terhadap pasien yang meninggal itu, telah dilakukan sesuai Standar Operasional Pelayanan (SOP).

"Ada opini yang berkembang di tengah-tengah masyarakat terkait dengan ketersediaan tabung oksigen maupun oksigen di RSUD Masohi sebenarnya tidak benar," ungkap kepada wartawan di Masoh, Senin (7/8/2029).

Menurutnya, sebelum masuk Rumah Sakit, kondisi fisik almarhumah (pasien) sudah kritis, bahkan dengan komplikasi penyakit.

Namun demikian, setelah dibawa ke RSU dan dirawat intensif di ICU Rumah Sakit, kondisi pasien oleh dokter dinyatakan sedikit membaik hingga akhirnya dibawa dan dirawat inap di Ruang Teratai dengan gejala penyakit TBC dan komplikasi pada bagian paru-paru.

"Kondisi pasien pada awal masuk itu juga sudah jelek, di mana pasien sudah mengalami kritis sejak dari rumah, dan pasien langsung dibawah ke ruangan ICU intensif di mana pasien langsung ditangani oleh dokter ahli penyakit dalam dan dokter intensive care," jelasnya.

Dijelaskan, pasien sudah dirawat sejak 25 Juli 2023, bahkan dari rekam medis selama masa perawatan, terdapat 42 tabung oksigen yang kemudian sudah diberikan kepada pasien.

Baca juga: Direktur RSUD Masohi Herry Siswanto Disebut Berbohong Perihal Kematian Pasien Yostina Rumangun

Untuk itu, ia menegaskan bahwa saat-saat dalam kondisi kritis itu masih terpasang oksigen dengan daya 15 liter NRM.

"Di mana dalam proses pelayanan terhadap gejala pasien yang disebutkan kami menyediakan tabung oksigen yang utama maupun tabung backup, bahkan pada saat kondisi pasien meninggal dunia itu terpasang oksigen NRM 15 liter 100 persen," jelasnya.

"Ini merupakan keluhan penyakit yang memang tergolong berat. Kenapa saya Sebutkan seperti begitu karena satu rasio oksigen yang menurun hingga mencapai 40 persen," ujar Siswanto.

Bahkan kata dia, saat itu oksigen masih tersedia banyak di ruang penyimpanan oksigen, bahkan ada juga tabung cadangan yang masih terisi dan stay di ruang inap pasien tersebut.

Dijelaskan lagi, untuk menangani pasien dengan keluhan penyakit seperti demikian pihaknya akan memaksimalkan pelayanan sebaik-baiknya.

"Kami ini telah di sumpah untuk melakukan pelayanan untuk sebaik-baiknya, dan akan terus memberikan yang terbaik," ucapnya.

Disinggung soal adanya keributan yang dilakukan keluarga pasien seperti video yang beredar, Direktur mengatakan bahwa ia juga tidak dapat berbuat banyak lantaran massa dari keluarga korban datang hingga membuat panik petugas medis yang ada.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved