Penjabat Kepala Pemerintah Negeri Aboru Ganti Semua Staf, Badan Saniri, hingga Kader!

Penjabat Kepala Pemerintah Negeri Aboru, Maluku Tengah (Malteng), Butje Sinay gantikan semua staf, badan saniri, hingga kader.

Mesya
Penjabat Kepala Pemerintah Negeri Aboru, Butje Sinay saat diwawancarai terkait pergantian staf, badan saniri, hingga kader. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Penjabat Kepala Pemerintah Negeri Aboru, Maluku Tengah (Malteng), Butje Sinay gantikan semua staf, badan saniri, hingga kader.

Menurutnya, pergantian itu lantaran ada beberapa alasan.

Misalnya untuk badan saniri yang masa jabatan mereka harusnya sudah berakhir sejak 2022 sehingga harus segera diganti.

“Kenapa sampai harus semena-mena menggantikan mereka karena untuk saniri SK mereka sudah kelewatan satu tahun karena dari 2016 sampai 2022 saja. Sama halnya dengan staf pemerintah negeri,” kata Sinay, Minggu (6/8/2023).

Baca juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Nobar One Piece Episode 1071 di Root Coffee Ambon Malam Ini

Baca juga: LINK DAFTAR Lowongan Kerja Ambon, Wardah Buka Rekrutmen Khusus Wanita, Lulusan SMA Bisa Daftar

Sementara untuk pergantian kader, ia mengaku di masa pemerintahannya saat ini harus dibutuhkan penyegaran kader.

Kata dia dalam suatu instansi, untuk mendapatkan pekerjaan yang berkualitas maka harus dibutuhkan penyegaran.

“Makanya saya ganti semuanya. Saniri ada 9, kemudian staf, dan 22 kader. Sedangkan untuk yang menggantikan mereka semuanya masih dalam proses,” terangnya.

Lanjut dia, melalui pergantian itu sehingga pihak-pihak bersangkutan menentang pemerintah dengan mencemarkan nama baik melalui tudingan-tudingan adanya ajakan selingkuh olehnya.

“Artinya mereka tidak senang karena diganti,” ujar Sinay.

Ia menambahkan, perlu adanya pengusutan anggaran pada raja sebelumnya di Negeri Aboru karena selama enam tahun menjabat, yang bersangkutan tidak pernah membuat laporan keuangan.

Bahkan, tidak ada serah terima jabatan antara raja sebelumnya dengan penjabat kepala pemerintah negeri saat ini.

“Jadi harta kekayaan negara di Negeri Aboru itu kita tidak tahu karena tidak ada serah terima,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved