Info Daerah
Pemda Malteng Jalin Kerjasama dengan PT. Comextra Majora: Tuk Produksi Jambu Mete
Kerjasama itu ditandai dengan pertemuan singkat Penjabat Bupati, Muhamat Marasabessy dengan Direktur Utama PT Comextra Majora, Jimmy Wisan di Kota
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menjalin kerjasama dengan perusahaan pengelola hasil bumi PT. Comextra Majora.
Kerjasama itu ditandai dengan pertemuan singkat Penjabat Bupati, Muhamat Marasabessy dengan Direktur Utama PT Comextra Majora, Jimmy Wisan di Kota Masohi, Jumat (14/7/2023).
Pertemuan itu juga melibatkan seluruh Kepala Pemerintahan Negeri dan camat serta seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Usai pertemuan, Kepada Wartawan Marasabessy menjelaskan, PT. Comextra Majora adalah perusahaan dalam sektor hasil bumi baik hasil ekspor maupun produk lokal, yang memiliki CSR kesejahteraan petani, dengan komitmen mendorong kesejahteraan petani melalui pendapatan dari jambu mete.
Kerjasama itu dilakukan dengan sasaran mengembangkan tanaman komoditas jambu mete bibit unggul di wilayah itu.
“Ini sangat baik karena pendampingan dari awal. Perusahan ini juga membimbing untuk menambah level petani,” ujar Bupati
Baca juga: Pengendara Ngeluh, Lubang Galian Telkom di Jalanan Kebun Cengkeh Ambon Menganga tak Ditutup
Baca juga: Jembatan Kawanua Ambruk, Warga Telutih Hingga Werinama Kembali Naik Loang Boat
Dikatakan, merambahnya wilayah jambu mete unggul sejalan dengan program Pemkab Maluku Tengah untuk membentuk ekosistem usaha.
Jadi Perusahaan ini akan hadir dengan menyediakan bibit sekaligus memfasilitasi pendampingan dalam penanaman dan perawatan.
Bahkan perusahaan ini juga akan menyediakan pasar pembelian sehingga produk yang sudah dihasilkan bisa langsung dijual ke pihak perusahaan.
"Jadi nanti dia sediakan bibit jadi masyarakat tinggal menanam saja dan lahan itu milik masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Comextra Majora, Jimmy Wisan menyatakan kerja sama tersebut dibangun karena produktivitas jambu mete petani menurun akibat rendahnya proses perawatan pohon.
Satu hal yang perlu diperhatikan petani, ialah pemangkasan cabang pohon yang tidak produktif.
“Banyak tangkai mete yang kalah bersaing dengan tangkai yang terkena sinar matahari sehingga produksi jadi menurun,” jelasnya.
Ia menyebutkan pihaknya akan mendistribusikan bibit yang unggul untuk dikembangkan di wilayah Maluku Tengah. Meski demikian dirinya tak menyebutkan berapa banyak bibit yang akan didistribusi. Prinsipnya tergantung kebutuhan petani yang ada di daerah itu.
"Sebanyak-banyaknya, tergantung kebutuhan petaninya berapa," singkatnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa target hasil produksi yang harus dicapai oleh petani di daerah itu maksimal 15 ribu ton.
"Maksimal 15 ribu ton, itu syarat untuk kita bisa hadirkan perusahaan cabang untuk membeli hasil dari petani di sini," urainya.
Ia berharap, kesiapan pemerintah daerah untukenyediskan lahan bisa segera dilakukan agar pihaknya juga bisa langsung mendistribusikan bibit anakan di awal tahun nanti.
"Kita upayakan Januari-Februari itu bibitnya sudah didistribusikan kesini,"tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.