Info Daerah

Ratusan Meter Talud di Desa Ubung - Pulau Buru Amblas, Warga Sebut Pemerintah Daerah Cuek

Pantauan TribunAmbon.com, salah satu rumah warga mengalami kerusakan, dinding dapur roboh dihantam ombak.

Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Fajrin Salasiwa
Ratusan meter talud penahan ombak di Desa Ubung,Kabupaten Buru, amblas akibat abrasi, Senin (19/6/2023) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fajrin S Salasiwa

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Talud penahan ombak di bibir pantai Desa Ubung, Kecamatan Lilialy,Kabupaten Buru amblas akibat abrasi.

Kerusakan talud sepanjang ratusan meter itu sudah berlangsung hampir 4 tahun lamanya.

Pantauan TribunAmbon.com, salah satu rumah warga mengalami kerusakan, dinding dapur roboh dihantam ombak.

Manurut salah satu tokoh masyarakat Desa Ubung, Basir Umasugi, talud setinggi 2,5 meter tersebut cepat rusak lantaran kualitas buruk.

Alhasil, ketika dihantam ombak yang berulang, langsung rusak.

"Kerusakan yang terjadi pada talud sepanjang hampir 300 meter ini terjadi sudah sejak beberapa tahun lalu,namun hingga kini minim perhatian dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Desa" kata Umasugi kepada Tribun Ambon.com, Senin (19/6/2023).

Baca juga: Puluhan Mahasiswa UKIM Demo Menyoal Sistem Registrasi yang Dianggap Sulit

Baca juga: Kapal LCT Bahana Putra Tenggelam di Ternate, 2 Orang Masih Hilang, 8 Berhasil Diselamatkan

Dijelaskannya, ada dua jenis talud yang dibangun di Desa Ubung, yakni menggunakan Buis Beton atau cincin dan yang biasa.

Talud yang menggunakan dari buis beton hingga kini masih bertahan, namun talud biasa tidak bertahan lama.

"Di wilayah pesisir Desa Ubung ini ada dibangun dua talud, yang dibangun pertama itu biasa lalu yang kedua itu yang pakai cincin. Tentunya yang pakai cincin beton itu kuat, tapi kalau yang biasa ini gampang rusak,apalagi yang talud biasa ini pakai tenaga manual dengan kualitas yang rendah, jadi ketika ombak pukul terus menerus, tentu saja jebol,” jelasnya.

Ketua Kelompok Nelayan Desa Ubung itu pun berharap agar, pemerintah segera memperbaiki talud tersebut.

Mengingat Pulau Buru dalam bulan september-Desember akan memasuki musim angin Barat, yang mengakibatkan kekuatan ombak dan tinggi gelombang bakal lebih kuat dari hari normal.
"Kami berharap agar dibangun kembali, Dibuat talud dengan kualitas yang baik, Karena kalau tahun ini tidak dibangun kembali, dampaknya bisa bikin hanyut rumah warga di pesisir ubung ini, ini masih dalam kondisi normal namun jika sudah musim angin barat tinggi gelombang bisa bikin abrasi tambah parah, Kami cuma berharap pemerintah Daerah maupun Desa jangan cuek dengan keadaan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved