Balapan di Ambon

Ini Profil Ari Tuasikal, Pembalap Mental Petarung Meski Cedera Tetap Ikut Balapan di Kejurda Maluku

Pembalap Muda dari Bintang Motor Racing (BMR) Ari Tuasikal tetap semangat mengikuti Balapan Kejuaraan Daerah (Kejurda) 3 di Sirkuit Karang Panjang Amb

|
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Salama Picalouhata
TribunAmbon.com / Alfin Risanto
SPORT: Ari Tuasikal Pembalap BMR saat diwawancara TribunAmbon.com, (4/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet

AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Pembalap Muda dari Bintang Motor Racing (BMR) Ari Tuasikal tetap semangat mengikuti Balapan Kejuaraan Daerah (Kejurda) 3 di Sirkuit Karang Panjang Ambon.

Meski diketahui Ari Tuasikal mengalami cedera retak tulang bahu akibat terjatuh di babak kualifikasi ajang tersebut

Ari Tuasikal bahkan berhasil menyambet juara pada beberapa kelas Road Race Kejurda Maluku putaran ketiga, Minggu (04/06/2023).

Itu tentu bukanlah hal yang mudah, setelah semua yang telah ia lalui yang penuh dengan kerja keras.

Rupanya keberhasilan hingga titik ini adalah sebuah bakat yang telah mendiami jiwa Ari disertai dengan kerja kerasnya selama ini.

Tak tanggung-tanggung, dirinya awalnya sangat gila dalam mengayuh sepeda tanpa mesin, Lalu kemudian berakhir menjadi rider mantap dalam jajaran beberapa rider hebat di Maluku.

"Alhamdulillah, ini sudah jadi bakat dari kecil pas lulus SD, awalnya itu senang balap sepeda sebelum nanti sampai di motor dewasa ini," ucap Ari kepada TribunAmbon.com saat diwawancarai seusai kemenangan di Sirkuit Karpan, Minggu (04/06/2023).

Baca juga: Juan Parera dari Bere-bere Ambon Juara Umum Balap Motor Kejurda Maluku Putaran III

Baca juga: Meski Alami Cedera, Ari Tuasikal Tetap Semangat Balapan di Final Kejurda 3 Ambon

Setelah berada pada bangku Sekolah Menengah Pertama, dirinya kemudian mencoba untuk terjun langsung jadi rider beneran.

"Lalu pas waktu kelas 3 SMP mulai ikut balap motor, itu lokalan di Masohi, karena memang asli sana sekolah disana waktu Kejurda juga," lanjutnya.

Pada performa pertamanya, dirinya langsung berhasil menduduki posisi lima pada FFA kelas 4 stroke.

Setelah itu, dirinya terus berlatih hingga dilirik oleh pamannya.

"Setelah dari situ mulai naik-naik, kebetulan BMR sendiri itu om sendiri, nah lalu om coba kasih satu motor dari BMR, kemudian coba main pakai motor itu," lanjutnya.

Dari karya kuda besi milik bengkel pamannya, dirinya kemudian dengan mudah mendapatakna peringkat satu dalam beberapa balapan.

Pada kelas 2 Sekolan Menengah Akhir (SMA) dirinya kemudian mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Nah dari om motor itu kelas 2 SMA itu ikut PON, setelah dari PON itu jenjang bagus, tetap naik," Lanjutnya.

Tahun 2012, pada bangku SMA dirinya kemudian kembali menjuarai Kejurda di Sirkuit Lingkar Karoan Kota Ambon.

"Pas kelas 3 SMA langsung dapat juara umum, disini jua sirkuit Karpan Alhamdulillah," lanjutnya.

Dirinya mengaku sering mendapatkan juara 5 besar pada setiap kejuaraan yang dia ikuti.

"Iya alhamdulillah sampai sekarang bagus terus, tidak kurang dari 5 besar setiap kali ikut kompetisi," lanjutnya.

Sebagai seorang pembalap, dirinya berharapa kepada semua rider yang akan terjun para arena profesional agar terus berlatih dan meningkatkan skill olahan gas.

"Ya untuk semua para pembalap yang nanti baru mau mulai, rajin-rajin olahraga, mental juga, karena balap itu juga fisik dibutuhkan, skill bisa diasah," lanjutnya.

Kemudian dia berharap kepada pemerintah agar segera membuat fasilitas sirkuit permanen agar bisa terus memajukan olahraga yang cukup digemari itu.

"Oh iya, untuk pemerintah agar bisa segera membuat sebuah circuit permanen, ini berguna untuk menekan angka kecelakaan pada balapan liar, dan itu perlu untuk meningkatkan skil balap anak-anak Ambon agar bisa punya tempat latihan karena jalan raya bukan tempatnya, Papua saja sudah punya sirkuit permanen, kita harus segera susul," tandasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved