Komunitas

Sekilas Mepa Unpatti: Dimana Kaki Dipijak di Situ Alam Dijunjung

Penamaan itu tentu menegaskan lingkungan tempat lahir hingga penggagasnya.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Mepa Unpatti
Kepengurusan MEPA Unpatti Periode 2022-2023 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam yang disingkat Mepa, merupakan organisasi intra di lingkungan Universitas Pattimura.

Penamaan itu tentu menegaskan lingkungan tempat lahir hingga penggagasnya. 

Sekilas sejarah, inisiasi pembentukan Mepa telah ada sejak tahun 80an, dimana organisasi non cipayung mulai ramai diperkenalkan mahasiswa dari Pulau Jawa. 

Meski begitu, baru pada 1 Mei 1993, Mepa resmi membumi di kampus berjuluk orang basudara itu. 

Gani Harun, Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan adalah nama yang tercatat membawa Mepa legal di Unpatti. 

Berikut 13 mahasiswa yang namanya wajib ditutur untuk setiap angkatan ke angkatan. 

Pendakian pembukaan jalur Puncak Simalopu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, 19 Maret 1994
Pendakian pembukaan jalur Puncak Simalopu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, 19 Maret 1994 (Sumber; Mepa Unpatti)

13 pendiri Mepa Unpatti, yaitu; 

  1. Senior Zefded Akip Lestaluhu (Senior Acep)
  2. Senior Muhammad Saddat Pawa (Senior Miko)
  3. Senior Imade Jaya Suyasa (Almarhum Senior Made, KETUM)
  4. Senior Iksan Junaid (Senior Cano,SEKUM)
  5. Senior Aleka (Almarhum Senior Alex)
  6. Senior Salmon Thionof (Senior Oki)
  7. Senior Jery Jemin Kotta (Senior Jery)
  8. Senior Marlany Pikarima (Senior Lany)
  9. Senior Lala (BENDUM)
  10. Senior Misye Cutendard (Senior Misye)
  11. Senior Hermanus Huauri (Senior Herman)
  12. Senior Viktor Huamase (Senior Veki)
  13. Senior Muhammad Arifudin 

Senior Imade Suyasa adalah Ketua Umum pertama MEPA. 

Dari penuturan para senior, Imade adalah sosok penuh semangat. 

Semangatnya berhasil membawa Mepa jadi peserta Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) ke-6 Mapala se-Indonesia tahun 1994 di Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat. 

Persis setahun setelah Mepa resmi terbentuk. 

Selanjutnya Mepa selalu aktif dalam setiap TWKM Mapala se-Indonesia.

Tahun 1996, MEPA menggelar pengkaderan dengan jumlah anggota sekitaran 30 orang.

Kemudian di tahun 1997 Musyawarah Besar ke-2 dilaksanakan dengan menetapkan Senior Max Fang Hoi sebagai Ketua Umum terpilih.

Setahun setelahnya, MEPA Unpatti melakukan Equilibrium gabungan angkatan 3 bersama Mapala Kewang dan UKIM Ambon. 

Selepas itu MEPA mengalami kefakuman organisasi.

Baru pada 2008, Mepa Unpatti kembali diaktifkan oleh Angkatan Game Stone. 

Saat itu senior Barry A Ohorella menjadi Ketua Umum MEPA Unpatti periode 2008-2009.

Berbagai kegiatan pun terselenggara baik internal maupun bersama organisasi pecinta alam lainnya hingga kini.

Seperti kegiatan bersih lingkungan, penanaman bibit pohon dan pendakian gunung.

"Ada banyak program kerja yang telah kami lakukan, namun yang menjadi agenda rutin seperti bersih lingkungan, pendakian, penghijauan, dan rock climbing," ucap Amina Tomhisa selaku Ketua Umum MEPA Periode 2022-2023, kepada TribunAmbon.com, Sabtu (27/5/2023).

Bukan hanya menyoal kegiatan di alam terbuka, MEPA juga kerap membuka ruang-ruang diskusi.

Hal itu ditujuankan untuk membuka wawasan dan menambah pengetahuan. 

"Kami juga bekerjasama dengan ID Next Leader Maluku, UKM Seni, Turun Tangan Ambon dalam kegiatan diskusi Ngobrol Inspirasi terkait tentang isu-isu di Maluku dengan organisasi-organisasi lingkungan di Maluku maupun lingkup Nasional," ungkapnya saat ditemui di sekretariat MEPA, Unpatti, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

Berikut ini struktur kepengurusan MEPA periode 2022-2023 :

Ketua Umum: Amina Tomhisa.

Sekretaris Umum : Muh. Sigit Agustias Suneth.

Bendahara Umum : Imanuddin Umasugi.

Ketua-ketua Devisi :

  • Ketua Dev RC : Alfred Exan Lumanuh.
  • Ketua Dev Bahari : Nur Inda Tehuayo
  • Ketua Dev Caving : Nikmatollah Selan.
  • Ketua Dev Mountaineering : Muh. Ali Djanjan.
  • Ketua Dev Konservasi dan Pelestarian : Aldo As'ad Nawawi Pelu.

'Dimana Kaki di Pijak di Situ Alam di Junjung', begitu bunyi slogan yang selalu tertanam dalam setiap insan anggota organisasi ini.

Sebagai salah satu organisasi pecinta alam, maka agenda pendakian gunung menjadi catatan prestasi.

"Sepertinya hampir semua gunung terkenal di Indonesia sudah disinggahi Mepa," cetusnya.

Sementara untuk hiking berkelompok yang secara resmi dijalankan MEPA sejak 2017, diantaranya: 

  • Gunung Binaiya Jalur Selatan (2017)
  • Gunung Latimojong Sulawesi (2018)
  • Gunung Binaiya Jalur Utara (2019)
  • Gunung Sindoro Sumbing, Jawa Tengah (2020)
  • Gunung Rinjani (2021)
  • Gunung Binaya Jalur Selatan (2022)

Sementara itu, Gunung Salahutu, Salamoni, maupun Simalopu di Kabupaten Maluku Tengah sudah jadi rutin setiap bulannya. 

"Dari anggota-anggota Mepa juga rutin melalukan pendakian di Triple S (Gunung Salahutu, Salamoni, dan Simalopu), dalam sebulan bisa satu atau dua kali," ungkapnya. (*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved