Tradisi Pukul Sapu
Usia Atraksi Pukul Sapu, Penonton Rebutan Minyak Mamala
Imam Tuni didampingi cucunya yang bertugas memegang kendi berisi Minyak Mamala atau Nyuelain Matehu dalam bahasa setempat.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ratusan penonton berebut minyak mamala usai atraksi Pukul Sapu di Negeri Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Pantauan TribunAmbon.com, setelah atraksi Pukul Sapu usai, Imam Tuni (Pemuka agama/adat), Saidi Idris Mony kemudian turun ke tengah lapangan untuk mengusap minyak ke tubuh peserta atraksi yang penuh luka sabetan.
Imam Tuni didampingi cucunya yang bertugas memegang kendi berisi Minyak Mamala atau Nyuelain Matehu dalam bahasa setempat.
Usai keseluruhan peserta dibaluri minyak, para pengunjung yang bermodalkan botol dan gelas langsung berlari masuk ke lapangan untuk mengambil minyak itu.
Mereka pun tampak berebutan untuk mendapatkan minyak berkhasiat itu.
Baca juga: Usai Atraksi Pukul Sapu, Warga Waai dan Morella Nyanyikan Lagu Gandong
Baca juga: Perdana Jadi Peserta Pukul Sapu di Negeri Mamala, Malawat: Ngeri, Lukanya Pedis Sekali
Salah satu penonton, Farah mengaku nekat merebut Minyak Mamala sebagai buah tangan yang nantinya dibawa pulang ke Ambon.
Menurutnya, rasanya tak lengkap jika menonton atraksi tahunan ini namun saat pulang tidak membawa minyak mamala.
“Saya bilang kalau kesini ya pulang harus bawa minyak mamala sebagai oleh-oleh. Karena khasiatnya bagus dan kita hanya bisa dapat di momen atraksi ini saja,” tutur Farah.
Diketahui, Minyak Mamala biasanya dipakai untuk mengobati luka sabetan usai atraksi Sapu Lidi berlangsung.
Selain itu, juga dipercayai dapat mengatasi sakit kulit dan sendi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.