Ramadan 2023

Uji 26 Jenis Takjil di Al Fatah dan Waihaong, BPOM Ambon: Tidak Ditemukan Bahan Berbahaya

Hasilnya, khusus untuk Kuliner di Jalan Sultan Babullah depan Masjid Raya Al-Fatah dan Waihong tidak mengandung kandungan berbahaya seperti Metalilo d

Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com/ Tanita Pattiasina
RAMADAN: Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon mengungkapkan hasil uji 26 sampel jajanan takjil diambil dari sejumlah kawasan kuliner Jajanan Takjil di Kota Ambon, pada Jumat (24/3/2023) lalu. 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Ambon mengungkapkan hasil uji 26 sampel jajanan takjil diambil dari sejumlah kawasan kuliner Jajanan Takjil di Kota Ambon, pada Jumat (24/3/2023) lalu.

Hasilnya, khusus untuk Kuliner di Jalan Sultan Babullah depan Masjid Raya Al-Fatah dan Waihong tidak mengandung kandungan berbahaya seperti Metalilo dan Formalin.

“Untuk itu,dari 26 sample makanan dari Al Fatah dan Waihaong tidak ditemukan makanan yang mengandung Metalilo dan Formalin, hasilnya semua negatif, sampai saat ini belum ditemukan bahan berbahaya,” kata Hermanto kepada wartawan usai penyidikan.

Selain Waihaong dan depan Masjid Al-Fatah, BPOM juga menyidak jajanan takjil di Batu Merah, Kebun Cengkeh, Galunggung dan Wayame.

Namun, hasil tersebut belum keluar.

Tak hanya pengujian bahan berbahaya, BPOM Ambon juga menguji mikrobiologi dalam jajanan takjil tersebut.

Namun, untuk pengujian mikrobiologi menunggu waktu hingga satu minggu dan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota.

Baca juga: Simak Hukum Mencicipi Makanan saat Puasa, Ternyata Ada Pandangan yang Berbeda

“Oleh karena itu, Mikrobiologi sampelnya akan dibawa, karena perlu waktu paling tidak 1 minggu untuk dilakukan pembiakan, setelah itu baru dilakukan evaluasi apakah mengandung bahan berbahaya atau tidak atau mengandung mikroba yang toge atau tidak,nanti selesai 6 hari, baru kami akan menyampaikan hasilnya,” jelasnya.

Hermanto mengakui, penjualan kuliner di Ambon masih kurang higienis, dan dibutuhkan perhatian khusus dari pedagang.

"Dari prediksi dan praduga higienis serta kebersihan lingkungannya, masih kurang, misal, penjualannya tidak menggunakan sarung tangan, dan penutup plastik untuk dagangannya,” tambahnya.

Diketahui siidak tersebut untuk menguji makanan-makanan dalam rangka Bulan Suci Ramadhan 1444 hijriah, agar masyarakat Kota Ambon dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman dan sehat.

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved