Ramadhan 2023
Anjuran Berbuka Puasa dengan yang Manis-manis, Adakah Dalil yang Mendasarinya?
Dalam puasa Ramadhan, seringkali kita mendengar anjuran 'berbukalah dengan yang manis-manis'. Apakah ada dalil yang mendasarinya?
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
Jadi, misalnya (mengganti kurma dengan) buah-buahan yang selain mengandung kadar gula, juga mengandung serat yang bermanfaat untuk tubuh," terang Siti Choiriyah.
Siti Choiriyah juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang keliru dalam mengkonsumsi makanan manis saat berbuka puasa.
Ia menilai bahwa mengonsumsi kolak saat berbuka puasa, selain menyegarkan tubuh, juga dapat menimbulkan kantuk.
Timbulnya kantuk setelah berbuka puasa berdampak tak bisa melaksanakan ibadah salat tarawih.
Pada akhirnya, Siti Choiriyah menyimpulkan bahwa istilah "berbukalah sengan yang manis-manis" merupakan bahasa kias.
"Tetapi menurut saya, sebaiknya jika memang ada (konsumsilah) ruthab atau tamr, atau jika tidak ada air putih saja dulu karena kita gampang mendapatkannya."
"Baru kemudian dilajutkan dengan yang manis-manis selain kurma seperti buah. Misalnya kolak, ya dengan porsi yang wajar-wajar saja."
"Dan itu sebaiknya dilakukan sebelum salat (maghrib), jadi nanti buka dulu, baru kemudian baru dilanjutkan salat," pungkasnya.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.