Warga Seram Bagian Barat Blokade Jalan, Tagih Janji Pembangunan Talud

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho

PIRU, TRIBUNAMBON.COM - Ratusan masyarakat di sekitar bantaran Sungai Waisisi Kilometer 1 Piru, Seram Bagian Barat, Maluku, memblokade jalan menggunakan papan dan kursi, Senin (9/1/2023).

Pemblokiran jalan dilakukan sebagai aksi protes kepada Penjabat Bupati Seram Bagian Barat Andi Chandra yang dianggap tak menepati janjinya membangun talud penahan ombak.

Aksi blokade jalan ini, mengakibatkan macet panjang selama satu jam di ruas jalan trans Seram.

Salah satu warga,  Nyong Aurima mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk seruan dari rasa kekesalan atas kondisi warga yang makin memprihatinkan

Pasalnya curah hujan tinggi beberapa hari ini, membuat air sungai meluap hingga ke rumah warga.

Sementara janji pemda memangun talud tak kunjung terealisasi.

"Kami warga sengsara setiap kali musim hujan, karena sampai saat ini, talud juga belum dibangun," ucap Nyong.

Menurut Nyong, pergantian kepala daerah ternyata tak bermanfaat bagi warga.

Pasalnya rumah mereka tetap terendam saat musim penghujan.

Mereka pun mengancam, jika talud tak dibangun, meraeka akan memblokade jalan secara permanen.

"Jika talud tidak dibangun sesegera, dampak negatif diterima oleh warga setiap musim penghujan. Kalau tidak direalisasi 2023, jembatan Waisisi ini akan dilas permanen menggunakan besi supaya tidak yang lewat sini," kesal Nyong Aurima, Minggu (8/1/2023).

Secara terpisah, Sintia Aurima minta Pj Bupati Andi Chandra As'aduddin turun mengecek langsung kondisi pemukiman warga, sangat miris dan memprihatinkan.

"Katong (kita) punya dapur sudah hanyut. Jadi, masak pun di gazebo. Pj Bupati Andi Chandra tolong datang lihat kami," teriaknya. (*)