Cuaca Ekstrem

Ombak Hantam Talud di Negeri Amahusu Ambon, Rumah hingga Perahu Nelayan Rusak Parah

Talud sepanjang 50 meter yang dibangun untuk penahan abrasi pantai di pesisir pantai Kampung Nussy, Negeri Amahusu, Nusaniwe, Kota Ambon, ambruk.

Jenderal
Talud sepanjang 50 meter di Pantai Kampung Nussy, Negeri Amahusu patah akibat gelombang, Senin (2/1/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Cuaca buruk yang terjadi di Perairan Maluku mulai dirasakan dampaknya.

Talud sepanjang 50 meter yang dibangun untuk penahan abrasi pantai di pesisir pantai Kampung Nussy, Negeri Amahusu, Nusaniwe, Kota Ambon, ambruk setelah dihantam ombak besar, baru-baru ini.

Talud yang diperuntukan menahan abrasi tak kuat menahan terjangan ombak setinggi tiga sampai empat meter.

Hingga membuat rumah dan perahu warga juga ikut rusak.

Warga harap berhati-hati beraktivitas karena ombak terus membesar.

Pasalnya talud penahan gelombang air laut telah roboh akibat gelombang besar pada 25 Desember 2022 lalu.

"Talud penahan ombak sudah patah, sehingga ketika gelombang besar air laut terhempas hingga kerumah warga," ucap Chris Nussy, warga setempat. Senin (2/1/2023).

Baca juga: Jadwal Pesawat Surabaya - Ambon Kamis, 5 Januari 2023: 5 Keberangkatan dengan Garuda Indonesia

Lanjutnya mereka hingga kini terus waspada akan gelombang laut yang sewaktu-waktu muncul.

"Kami warga disini selalu waspada akan gelombang, sebab rumah kami hanya berjarak 4-5 meter dari tepi talud, dengan kondisi talud patah tentunya air laut akan meluap masuk ke rumah," tuturnya.

Diketahui, talud patah sepanjang 50 meter akibat gelombang pasang pada 25 Desember 2022 lalu di kawasan pantai Kampung Nussy, Negeri Amahusu Kota Ambon.

Talud patah tersebut tersebar di tiga titik garis pantai Kampung Nussy.

Akibatnya beberapa rumah warga rusak ringan akibat terjangan ombak, 3 buah pohon kelapa milik warga hanyut dan 1 buah perahu nelayan rusak berat.

Hingga kini belum ada langkah penanganan dari pemerintah, warga pun seadanya membersihkan halaman dari pasir dan batu yang terhempas bersama ombak.

Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 11.40 WIT dilokasi, terlihat talud patah di tiga titik berbeda, mengakibatkan air laut masuk.

Terdapat pula sebuah jalan setapak rusak akibat hantaman ombak.

Pasalnya hingga kini BMKG masih Gelombang tinggi masih mengancam perairan laut Maluku.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved