Seleksi Bintara Polri
Cerita Anak Guru Honorer di Maluku Gagal Jadi Polisi: Merasa Dicurangi karena Tak Sakit Hepatitis
Cita-cita Jose Martines da Costa, anak guru honerer di Maluku untuk menjadi seorang polisi harus kandas.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fandi Wattimena
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Cita-cita Jose Martines da Costa, anak guru honerer di Maluku untuk menjadi seorang polisi harus kandas.
Jose Martines da Costa dinyatakan gugur tidak lolos pentahapan seleksi kesehatan karena disebut menderita sakit Hepatitis B.
Namun hal ini tak diterima.
Jose Martines da Costa mengaku dicurangi karena dirinya sehat.

Bukti dirinya sehat dapat terlihat dari hasil Medical Check Up dari dua unit layanan kesehatan sekaligus.

Ibu Jose Martines da Costa, Marlan Ratuhanrasa, mengaku tak terima anaknya dinyatakan tak lolos padahal sehat.
Orang tua tunggal asal Desa Oirata Barat, Kecamatan Kisar, Maluku Barat Daya ini mengaku semula karena khawatir, ia langsung membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan penuh.
Tidak satu faskes, mereka mendatangi dua unit layanan kesehatan untuk memastikan vonis tersebut.
Namun, hasil Medical Chek Up menunjukan hasil Non Reaktif, baik Hepatitis B hingga HIV Aids.
“Saya Khawatir, saya cek Kesehatan dua kali, namun hasilnya malah negatif,” ujar Lana kepada jurnalis TribunAmbon.com di Jalan Jenderal Soedirman, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon, Rabu (21/12/2022) sore.
Tidak puas dengan vonis panitia Bintara Polri 2023 yang menggugurkan Jose lantaran dinyatakan menderita penyakit menular itu.
Lana kemudian meminta kerabatnya menkonfirmasi hasil tes kesehatan di Biro SDM Polda Maluku.
Namun, petugas polisi yang juga panitia seleksi menyatakan hasil tes kesehatan tersebut sesuai pemeriksaan dokter ahli dan keputusan bersumber dari Mabes Polri.
“Om nya ke ketemu panitia, namun kata mereka hasil pemeriksaan itu dari Mabes yang putuskan,” ungkapnya.
Lanjutnya dijelaskan, dua hari sebelum seleksi Kesehatan tahap II, Kamis (10/11/2022), Jose juga telah mendatangi Klinik Agape untuk memastikan dia bebas penyakit.
Hasil pemeriksaan serupa tes di Dinkes dan Klinik Prodia, yakni Jose tidak menderita Hepatitis B seperti yang disebutkan panitia seleksi kesehatan tahap II.
“Sebelumnya sudah cek, hasilnya non reaktif, Curang anak saya tak sakit,” tuturnya kecewa.
Dia menyayangkan kondisi itu, padahal putranya sudah datang dari daerah terluar di Maluku dengan harapan bisa menjadi penjaga perbatasan.
“Anak saya bercita-cita menjadi polisi penjaga perbatasan,” tandasnya.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Roem Ohoirat yang dikonfirmasi mengatakan belum menerima laporan tersebut, namun mantan Kapolres Kota Tual itu menyarankan untuk menanyakan langsung ke panitia pelaksana.
“Langsung saja ke Kabid Dokes Polda Maluku, besok” cetusnya.
Sebelumnya, Kepala Biro (Karo) SDM Polda Maluku Kombes Pol. Denny Y Putro memastikan panitia daerah dan pengawas internal serta eksternal melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan benar.
Pengambilan sumpah serta pakta integritas pun telah dilakukan sebelum seleksi sebagai bentuk komitmen mewujudkan sistem penerimaan rekrutmen proaktif (Rekpro) Bintara Polri yang Bersih, Transparan, Akuntabel, Humanis (BETAH), Clear and Clean serta bebas KKN.
Hal itu sejalan dengan visi dan misi Polri untuk bertranformasi menuju Polri yang presisi. (*)