Pernikahan Kaesang dan Erina
Akad Nikah Tinggal Menghitung Hari, Kaesang Ngaku Sudah Tak Sabar Menikah dengan Erina
Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono tinggal sebentar lagi. Kaesang rupanya sudah tak sabar ingin segera melepas masa lajangnya.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
Kedua mempelai itu diperbolehkan mengenakan busana ala kraton sebab menurut Wigung, pada sekitar tahun 1960 Sri Sultan Hamengku Buwono IX telah mengizinkan masyarakat umum dapat menggunakan busana paes ageng kebesaran dalam upacara pernikahan.
"Tahun 60-an Sri Sultan Hamengku Buwono X sudah mengizinkan untuk masyarakat umum. Paes ageng itu yang memakai prada emas," ungkapnya.
Dijelaskan Wigung untuk prosesi pernikahan Kaesang dengan Erina menggunakan upacara panggih pengantin Yogyakarta.
Prosesi itu merujuk pada upacara pernikahan yang dilakukan keluarga Kraton Ngayogyakarta.

Wigung menegaskan, meski upacara pernikahan itu mirip dengan pernikahan putri mahkota kraton, namun terdapat transisi yang membedakan antara pakem kraton dan masyarakat umum.
"Itu sudah menjadi semacam protap kami. Dimana ini kraton, ini masyarakat umum dan mana transisionalnya yang bisa digunakan, tidak madani (sama persis) kraton tetapi ada refrensi karena judulnya adalah upacara adat panggih Yogyakarta. Tentu kami tidak bisa lepas dari kraton sebagai sumber budaya," ujarnya.
Sementara Kaesang Pangarep saat diwawancara mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan mahar pernikahan berupa seperangkat alat salat dan uang sebesar Rp300 ribu.

"Kenapa Rp300 ribu, gak tahu pengen aja. Kalau Rp100 juta mahal," ungkapnya.
Untuk saksi nikah, dari pihak Kaesang akan diwakilkan oleh Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono, kemudian saksi dari pihak Erina diwakilkan oleh Mensesneg RI Pratikno.
"Kalau khotib nikah pak Wapres (Ma'ruf Amin)," ungkapnya.

(TribunAmbon.com/Sinatrya)(TribunJogja.com, Miftahul Huda)