Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Penyebab Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang Tewaskan 129 Orang, Kapolda: Suporter Diduga Kecewa

Penyebab kerusuhan di Stadion Kajuruhan diduga dipicu oleh kekecewaan sejumlah suporter terhadap kekalahan Arema atas Persebaya dengan skor 3-2.

SURYA/PURWANTO
Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. 

TRIBUNAMBON.COM - Kerusuhan suporter setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur merenggut 129 korban jiwa.

Penyebab kerusuhan di Stadion Kajuruhan yang terjadi Sabtu (1/10/2022) tersebut diduga dipicu oleh kekecewaan sejumlah suporter terhadap kekalahan Arema atas Persebaya dengan skor 3-2.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, sebelumnya pertandingan berjalan dengan lancar tanpa ada masalah.

Namun, permasalahan terjadi saat pertandingan usai.

Nico menambahkan, suporter diduga kecewa Arema FC kalah di kandang sendiri.

"Selama pertandingan tidak ada masalah. Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah. Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ujar Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari, dilansir Surya Malang.

Kerusuhan mulai terjadi saat suporter Arema FC turun ke lapangan.

Beberapa suporter itu, kata Nico, turun ke lapangan untuk berusaha mencari pemain dan official Arema FC dan menyampaikan kekecewaan atas kekalahan tersebut.

"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tuturnya.

“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain” sambungnya.

Untuk menghalau oknum suporter agar tak bertindak semakin anarkis, polisi yang bertugas akhirnya mengambil langkah untuk menembakkan gas air mata.

"Untuk melakukan upaya pencegahan sampai dillakukan (pelemparan) gas air mata. Karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," bebernya menambahkan.

Akan tetapi imbas dari penembakan gas air mata ini mengakibatkan suporter yang datang ke stadion, keluar dengan cara yang tak teratur.

"Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik di pintu keluar pintu 10 dan 12”

“Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion. Kemudian dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit” Jelasnya.

Baca juga: Bukan Bentrok Suporter, Mahfud Sebut Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal akibat Desak-desakan

Kronologis Kerusuhan

Arema FC vs Persebaya rusuh - Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas.
Arema FC vs Persebaya rusuh - Pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) berlangsung panas. (Tribunnews)

Berdasarkan konferensi pers yang dirilis Kapolda Jawa Timur yang diterima Tribunnews, berikut kronologis kerusuhan di Stadion Kanjuruhan:

- Pukul 21.58 WIB setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain dan dilempari oleh suporter aremania dari atas tribun dengan botol air mineral dan lain lain.

- Pukul 22.00 WIB saat pemain dan official Pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC, oleh petugas keamanan di lindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain.

- Selanjutnya suporter aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan, karena suporter aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter aremania yang menyerang tersebut. Kemudian aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.

- Kemudian pihak keamanan masuk ke dalam loby dalam stadion kanjuruhan dan standby di loby depan pintu VIP.

- Sekira pukul 22.30 WIB saat rombongan pemain dan official Persebaya Surabaya dengan menggunakan Rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan, suporter aremania menghadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar stadion kanjuruhan serta melempari kendaraan rombongan dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu dan lain lain.

Kemudian aremania juga merusak 2 unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit Truk Brimob dan 2 unit Mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.

Selanjutnya aremania yg mengadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata.

Rombongan tertahan karena jalan masih dihadang oleh pagar besi pembatas pd jalur yg dilalui.

- Akibat kejadian tersebut banyak suporter aremania dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka.

Suporter aremania yang mengalami luka luka dan sesak nafas dirawat ruang Medis Stadion Kanjuruhan.

Karena korban terlalu banyak dan ruang medis tidak bisa menampung, selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit di wilayah Kepanjen antara lain RS Kanjuruhan, RS Wava Husada, RS Hasta Husada dan RS lain dengan menggunakan kendaraan ambulance, truk Polres Malang, truk Yon Zipur 5 Kepanjen, truk Kodim dan kendaraan lainnya. 

Baca juga: Bonek Ambon Sampaikan Duka Cita untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Arema vs Persebaya

Diketahui, peristiwa kerusuha besar itu terdapat korban jiwa, yaitu 129 orang tewas dengan 2 di antaranya adalah anggota Polri.

"34 orang meninggal di stadion, sisanya meninggal saat proses penolongan. Selain korban disebutkan tadi, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan," ucap Nico.

Baca juga: Komisi X DPR Prihatin Tragedi Laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan yang Memakan Korban Jiwa

Nico juga menambahkan, kekurangan oksigen karena berdesakan menjadi salah satu penyebab tewasnya korban.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani, Surya Malang, Tribunnews)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved