Global

Kim Jong Un Siap Kerahkan Senjata Nuklir jika Sewaktu-waktu Bentrok dengan AS & Korsel

Pemimpin tertinggi Korea itu menyampaikannya dalam  pidato terbaru untuk memperingati gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea, juga dikenal seba

Editor: Adjeng Hatalea
(KCNA via KNS/AP PHOTO)
Foto yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara ini menunjukkan apa yang dikatakan sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 sebelum uji tembak, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 24 Maret 2022. (KCNA via KNS/AP PHOTO) 

PYONGYANG, TRIBUNAMBON.COM - Kim Jong Un mengaku siap mengerahkan senjata nuklir dalam setiap bentrokan militer dengan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan ke depannya, Kamis (28/7/2022).

Pemimpin tertinggi Korea itu menyampaikannya dalam  pidato terbaru untuk memperingati gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea, juga dikenal sebagai "Hari Kemenangan" di Korea Utara.

Dia berkata, angkatan bersenjata Korea Utara benar-benar siap untuk setiap krisis.

"Senjata perang nuklir negara kami juga siap untuk memobilisasi kekuatan absolutnya dengan percaya diri, akurat, dan sesuai dengan misinya," kata Kim Jong Un dalam pidato pada Rabu (27/7/2022) yang dikutip media pemerintah Korea Central News Agency (KCNA).

Kantor berita AFP melaporkan, ancaman terbaru Kim Jong Un datang ketika Korea Selatan dan AS meningkatkan latihan militer bersama, yang selalu membuat marah Korea Utara karena Pyongyang menganggapnya sebagai latihan untuk invasi.

Pekan ini contohnya, militer AS mengadakan latihan tembak langsung menggunakan helikopter canggih Apache yang ditempatkan di Korea Selatan untuk kali pertama sejak 2019.

Kekurangan Tenaga Kerja hingga 56 Persen, Perusahan di Jerman Pasang Iklan Tuk Tarik Karyawan

Kim Jong Un juga mengecam presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, yang menjabat sejak Mei 2022 dan berjanji bersikap lebih keras terhadap Korea Utara.

"Berbicara tentang aksi militer terhadap bangsa kita, yang memiliki senjata mutlak paling mereka takuti, adalah tindakan tidak masuk akal dan menghancurkan diri sendiri yang sangat berbahaya," ujar Kim Jong Un tentang pemerintahan Yoon Suk-yeol yang dia sebut sebagai kelompok gangster. "Upaya berbahaya seperti itu akan langsung diganjar hukuman oleh kekuatan kita dan pemerintahan Yoon Suk-yeol serta militernya akan dimusnahkan," lanjut Kim.

Korea Utara tahun ini memecahkan rekor uji coba senjata yang disanksi, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua dari jarak penuh untuk kali pertama sejak 2017.

"Pidato Kim mengembangkan ancaman eksternal untuk membenarkan rezimnya yang fokus secara militer dan kesulitan secara ekonomi," kata Leif-Eric Easley profesor di Universitas Ewha, Seoul.

"Program nuklir dan rudal Korea Utara melanggar hukum internasional, tetapi Kim mencoba menggambarkan penumpukan senjatanya yang tidak stabil sebagai upaya benar untuk membela diri."

Pembicaraan nuklir antara Korea Utara dan AS terhenti sejak KTT Kim Jong Un dan presiden AS saat itu Donald Trump pada Februari 2019 gagal, karena tidak tercapai keringanan sanksi dan apa yang Korea Utara bersedia berikan sebagai imbalannya.

(Kompas.com / Aditya Jaya Iswara)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved