Travel
Dibanding Wisatawan Lokal, Benteng Middelburg Ternyata Lebih Banyak Dikunjungi Turis Mancanegara
Menurut salah seorang warga yang rumahnya berada tepat di samping Benteng Middelburg, Dorthe Persunay, wisatawan yang datang didominasi dari Belanda.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Benteng Middelburg di Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon ternyata lebih banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dibanding lokal.
Menurut salah seorang warga yang rumahnya berada tepat di samping Benteng Middelburg, Dorthe Persunay, wisatawan yang datang didominasi dari Belanda.
Sementara, warga lokal yang datang merupakan mahasiswa yang ditugaskan untuk penelitian atau tugas kuliah.
"Kebanyakan yang datang disini turis dari Belanda, atau mahasiswa-mahasiswa yang biasa datang. Kalau mereka datang biasa mereka tanya-tanya ke kami, karena rumah kan pas sebelah Benteng to," kata Persunay saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (23/7/2022).
Persunay mengakui, tak banyak warga lokal yang tahu Benteng Middelburg, mengingat lokasinya yang berada di antara rumah warga.
Meski berbeda dari Benteng New Victoria maupun Benteng Amsterdam di Hila, Persunay hanya berharap, Pemerintah lebih memperhatikan dan merawat kondisi benteng tersebut dan tidak dibiarkan begitu saja.
Apalagi saat ini Benteng Middelburg sudah menjadi salah satu situs cagar budaya tingkat Kota.
Baca juga: Tersembunyi Diantara Rumah Warga, Ini Sejarah Benteng Middelburg di Negeri Passo Ambon
Sebelumnya hasil Kegiatan Studi Kelayakan Pemugaran Benteng Middelburg di Negeri Passo dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Maluku Utara juga menyatakan kondisi benteng sudah memprihatinkan dan butuh penanganan cepat.
"Yang penting semakin diperhatikan, jangan jarang-jarang datang bersih-bersih. Kita yang tinggal sekitar sini cuma bisa bantu bersih-bersih bagian benteng yang sekitaran kita saja," tandasnya.
Diketahui, Benteng Middelburg merupakan salah satu peninggalan Bangsa Portugis yang terletak di Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Letak Negeri Passo yang strategis membuat Portugis membangun sebuah benteng sekitar tahun 1624.
Benteng ini juga terletak tak jauh dari Gereja Menara Iman Jemaat Negeri Passo.
Setelah Portugis keluar dari Passo, kondisi Benteng Middelburg tak lagi terurus.
Masa Jan Van Gorkum (1625-1628) mulai mendata adanya puing-puing benteng.
Pemerintah Belanda yang saat itu dipimpin Ingenieur Von Wagner mulai merenovasi dan membangun benteng yang terletak di perkampungan warga itu.
Nama Middelburg dibuat bukan pada masa Portugis melainkan saat Robertus Padbrugge memimpin Belanda dan memugarnya.
Robertus Padbrugge memimpin saat pembagian wilayah Ambon dipetakan untuk rentan waktu 1671-1695.
Di benteng tersebut, terukir sebuah prasasti bertuliskan “De Eersten Steen gelegt; Door; Johannes van Vliet; Neve van Den Governeur; Robertus Padbrugge; Den 17de October; A 1686.
Yang artinya, Peletakan batu pertama Middelburg dilakukan pada 17 Oktober 1686 oleh Johannes van Vliet dan Gubernur Robertus Padbrugge.
Namun, tulisan tersebut sudah tak ada.
Middelburg sendiri memiliki arti yaitu sebuah kota di Negeri Kincir Angin (Belanda).(*)