Bob Tutupoly Meninggal Dunia
Mengenang Bob Tutupoly, Penyanyi Asal Maluku, Ternyata Begini Dirinya Mengawali Kariernya
Penyanyi senior legendaris, Bob Tutupoly meninggal dunia pada Selasa (5/7/2022) di Rumah Sakit Mayapada.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
Bakat seni Bob memang diwariskan dari kedua orang tuanya, ayahnya adalah pemain suling dan ibunya merupakan penyanyi di gereja.
Bob Tutupoly melanjutnya pendidikannya di SMP Kristen Embong Wungu, Surabaya dan SMA Katolik St. Louis, Surabaya.
Ia sempat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ekonomi Surabaya (Cikal bakal Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga) dan Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran, Bandung namun kedua terhenti di tengah jalan.
Karier
Kegemaran Bob Tutupoly akan dunia tarik suara telah ditunjukkannya sejak kecil.
Dia mulai bernyanyi untuk mendapatkan uang jajan tambahan pada masa remajanya.
Saat duduk di bangku SMA, Bob diajak bergabung dalam Kwartet Jazz di RRI Surabaya oleh Didi Pattirane.
Bersama Didi Patirane, Bob juga merekam lagu-lagu daerah Maluku, seperti Mande-mande, Sulie, dan Donci Bagici.
Rekaman tersebut difasilitasi oleh perusahaan rekaman milik negara, Lokananta.
Pada masa-masa itu, Bob juga diminta bergabung dengan Chen Brohers (Bubi Chen, Nico, Jopie Chen, dan Frans) untuk mengisi acara dansa kalangan atas.
Bob Tutupoly pernah tergabung di dalam Band Bhinneka Ria bersama dengan Bubi Chen, Loudy Item, Award Seweileh, Marius Diaz, Hasan Alamudin, dan Yusmin.
Baca juga: Mengenang Bob Tutupoly, Penyanyi Asal Maluku dan Pernah jadi Pembawa Acara Kuis di TVRI
Baca juga: Penyanyi Bob Tutupoly akan Dimakamkan Kamis Besok di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan
Baca juga: Ternyata, Ada Keinginan Mendiang Bob Tutupoly yang Belum Tercapai
Band ini berhasil menjuarai festival band di Surabaya dan festival Band se-Jawa di Jakarta.
Band Bhinneka Ria sempat bermain bersama Trio Los Pancos dan merekam lagu Oto Bemo, Kopral Jono, dll bersama dengan Jack Lesmana pada tahun 1960.
Ketika berkuliah di Bandung, Bob tergabung dalam grup Cresendo pimpinan Yongki Nusantara yang sering tampil di hotel, seperti Hotel Homman dan Bumi Sangkuriang serta beberapa klub malam kota Bandung.
Pada tahun 1963, band The Riders meminta dirinya menggantikan vokalis mereka saat itu, Bill Saragih, yang bekerja di Thailand.