Kesehatan

Overthinking dapat Memberi Efek Negatif bagi Kesehatan, Mulai dari Masalah Pencernaan hingga Jantung

Piskoterapirs Natacha Duke mengatakan bahwa overthinking bisa menjadi gejala depresi atau kecemasan. Umumnya, overthinking dikaitkan dengan adanya Gen

Editor: Adjeng Hatalea
ukat.co.uk
ukat.co.uk, Kenali perbedaan dan ciri-ciri stress dan depresi. Overthinking bisa mengganggu berbagai kesehatan Anda. 

TRIBUNAMBON.COM - Terlalu mencemaskan sesuatu yang belum tentu terjadi, sehingga membuat Anda terjaga terutama di malam hari. 

Bisa jadi Anda termasuk kategori orang overthingking atau berpikir berlebihan.

Faktanya, terlalu banyak berpikir, terutama memikirkan hal negatif, hanya akan membuat Anda stres dan terjebak pada kecemasan.

Apa itu overthinking?

Piskoterapirs Natacha Duke mengatakan bahwa overthinking bisa menjadi gejala depresi atau kecemasan.

Umumnya, overthinking dikaitkan dengan adanya Generalized Anxiety Disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum.

"Seseorang dapat mengalami GAD karena gen mereka atau bisa juga faktor kepribadian seperti ketidakmampuan menoleransi ketidakpastian dalam hidup," kata Duke.

Lowongan Kerja Ambon, PT. Eratel Prima Buka Loker Posisi Admin, Ini Syaratnya

Mereka yang mengalami GAD biasanya juga merasakan gejala berikut:

  • Khawatir berlebihan tentang beberapa hal selama setidaknya enam bulan.
  • Kesulitan mengendalikan kecemasan, yang dapat mengganggu kemampuan untuk berfungsi.
  • Gejala fisik GAD dapat mencakup kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi dan masalah tidur.

Efek overthinking

Overthinking bisa mempengaruhi kesehatan tubuh kita.

Berikut efek overthinking pada tubuh:

1. Efek pada otak

Stres cenderung memiliki efek mendalam pada organ.

Kortisol dapat merusak dan membunuh sel-sel otak di hipokampus.

Terlalu banyak berpikir juga dapat mengubah fungsi otak dengan mengubah struktur dan konektivitasnya.

Musisi Perlu Daftarkan Hak Cipta Lagu & Musik, Berikut Biayanya

Para peneliti di University of California, Berkeley juga mengungkapkan bahwa stres kronis menyebabkan masalah mental seperti kecemasan dan gangguan mood.

2. Masalah pencernaan

Overthinking dapat menyebabkan stres, yang pada gilirannya mempengaruhi sistem pencernaan Anda.

Paparan stres menyebabkan masalah gastrointestinal seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, perubahan motilitas gastrointestinal dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus.

3. Masalah pada jantung

Terlalu banyak berpikir dan khawatir secara dapat membahayakan kesehatan jantung Anda. Hal tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah jantung seperti nyeri dada dan takikardia.

4. Masalah pada kulit

Kecemasan, stres, dan pemikiran berlebihan yang terus-menerus memengaruhi kulit.

Stres emosional yang disebabkan oleh kekhawatiran dapat mempengaruhi atau bahkan memperburuk sejumlah gangguan kulit seperti psoriasis, dermatitis atopik, pruritus, alopecia, areata dan dermatitis seboroik.

Stres menyebabkan peradangan di dalam tubuh, yang menyebabkan peradangan pada kulit.

Sistem kulit yang saling berhubungan kompleks, sistem endokrin dan sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh stres kronis, memperburuk penyakit kulit.(*)

(Kompas.com / Ariska Puspita Anggraini)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved