Global

Israel Tutup Penyelidikan Kasus Kekerasan dalam Pemakaman Jurnalis Al Jazeera

Polisi Israel mengatakan telah menutup penyelidikan internal terhadap kekerasan di pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang terbunuh.

Editor: Adjeng Hatalea
(AP PHOTO/MAYA LEVIN)
Polisi Israel menyerang para pelayat saat mereka membawa peti mati jurnalis Al Jazeera yang terbunuh Shireen Abu Aqla ketika prosesi pemakaman di Yerusalem, Jumat (13/5/2022). Abu Aqla, seorang reporter berdarah Palestina-Amerika yang meliput konflik Timur Tengah selama lebih dari 25 tahun, ditembak mati ketika meliput serangan militer Israel di Kota Jenin di Tepi Barat, Rabu (11/5/2022).(AP PHOTO/MAYA LEVIN) 

YERUSALEM, TRIBUNAMBON.COM - Polisi Israel mengatakan telah menutup penyelidikan internal terhadap kekerasan di pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh yang terbunuh.

Faktanya, Kepolisian Israel mengatakan hal itu tanpa merilis temuan apa pun.

Kepolisian Israel diketahui telah meluncurkan penyelidikan menyusul kecaman internasional setelah peti mati reporter veteran itu hampir dijatuhkan ketika polisi menyerang pengusung jenazah selama pemakamannya pada bulan lalu.

Ribuan orang menghadiri acara pemakaman di Yerusalem timur yang dicaplok Israel, dan gambar-gambar kerusuhan disiarkan langsung di TV.

Pihak berwenang Israel menyalahkan pengunjuk rasa Palestina atas kericuhan tersebut.

"Kami tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap gambar-gambar kasar ini dan kami harus menyelidiki sehingga peristiwa sensitif dari perintah ini tidak diganggu dengan kekerasan oleh para perusuh,” ungkap Komandan Polisi Kobi Shabtai pada Kamis (16/6/2022).

Rangkuman Bentrok Mahasiswa Unpatti: Dari Merusak Fasilitas Kampus hingga Korban Luka-luka

"Polisi di bawah instruksi saya menyelidiki untuk menilai tindakan pasukan di lapangan untuk menarik kesimpulan dan meningkatkan kemajuan operasional dalam acara semacam ini," tambah dia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Sementara itu, seorang juru bicara polisi Israel menyatakan bahwa hasil penyelidikan terkait kekerasan tersebut telah disampaikan kepada menteri pekerjaan umum Israel.

Seperti diberitakan sebelumnya, Shireen ditembak dan dibunuh pada Rabu (11/5/2022), saat meliput operasi tentara Israel di kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Sebuah penyelidikan Palestina mengatakan bahwa seorang tentara Israel menembak mati wartawan Al Jazeera itu dalam apa yang digambarkan sebagai kejahatan perang.

Israel telah membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa dia bisa saja dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina. Saudara laki-laki Abu Akleh, Anton, menolak mentah-mentah penyelidikan polisi Israel atas kerusuhan di pemakamannya.

"Kami tidak peduli apa yang dikatakan atau dilakukan Israel, semuanya jelas dari foto-foto itu. Polisi adalah agresornya," katanya kepada AFP. "Mereka berusaha menutupi tindakan dan kesalahan mereka,” tambah dia.

Fakta-fakta Sidang Perdana Kasus Suap Tagop Soulissa, Sopir Pribadi Ikut Terseret

Abu Akleh juga memegang kewarganegaraan AS dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengkritik tindakan polisi Israel di pemakaman.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Amerika Serikat sedang mencari informasi lebih lanjut tentang penyelidikan pemakaman.

"Tentu saja, bagi kami, biasanya penyelidikan ini (temuannya) akan dirilis ke publik," kata Price kepada wartawan di Washington.

Price menegaskan kembali bahwa AS percaya pemakaman itu telah mengganggu prosesi yang seharusnya menjadi prosesi damai.

(Kompas.com / Irawan Sapto Adhi)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved