Virus Corona
Update Kasus Corona di Indonesia Kamis, 16 Juni 2022: Ada 1.173 Positif dan 509 Sembuh
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril mengatakan kenaikan kasus mulai terlihat pada tanggal 10 Juni yakni ada 627 kasus
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
Puncak kasus Covid-19 gelombang subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi setelah satu bulan penemuan kasus pertama di Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, minggu kedua dan ketiga pada Juli akan menjadi puncak penyebaran subvarian tersebut.
"Di minggu kedua Juli atau minggu ketiga Juli, kita akan lihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5," kata dia dalam konferensi pers virtual, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, puncak kasus subvarian ini tidak akan tinggi seperti kasus Delta
"Semua negara sudah siap-siap ada gelombang berikutnya. Kalau memang benar-benar masyarakat kita siap termasuk dengan sistemnya yang baik, kemungkinan besar puncaknya tidak akan tinggi dan ditambah dengan adanya booster, tentu daya tahan imunitas masyarakat akan bertahan 6 bulan lagi sampai bulan Februari Maret tahun depan," ungkap Budi.
Diketahui kasus pertama BA.4 dan BA.5 di Indonesia teridentifikasi pada 9 Juni lalu.
Dilaporkan ada 4 kasus yang terdiri dari 1 positif BA.4 dan 3 positif B4.5 yang berada di Bali.
Terbaru, sampai 13 Juni ini ada 8 kasus BA.4.dan BA.5 di Indonesia.
Dengan rincian 3 adalah kasus imported case dan 5 transmisi lokal.
"3 diantaranya adalah imported case kedatangan luar negeri dari Mauritius, Amerika, dan Brazil sebagai delegasi pertemuan di Bali dan sisanya yang 5 adalah kasus transmisi lokal di Jakarta, satu terdeteksi di Bali tapi yang bersangkutan adalah tenaga media yang datang dari Jakarta jadi memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta," katanya.
(TribunAmbon.com)(Tribunnews.com, Rina Ayu)