Reshuffle Kabinet
Resmi jadi Menteri ATR, Hadi Tjahjanto Mohon Doa Restu, Semoga Bisa Menjalankan Tugas dengan Baik
Hari ini, Rabu (15/06/22), Hadi dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Marsekal (Purn) TNI Hadi Tjahjanto resmi dilantik menjadi Menteri Agraria Tata Ruang (ATR)/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Melalui unggahan foto di akun Instagram miliknya @hadi.tjahjanto mengunggah sebuah foto bersama sang istri usai dirinya dilantik Presiden Jokowi.
Hadi mengungkapkan bahwa dirinya dipercaya presiden untuk mengemban amanah sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Mantan panglima TNI juga memohon doa restu agar dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai amanah yang telah diberikan.
"Bismillahirrahmanirrahim,
Hari ini, Rabu (15/06/22), saya dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Saya mohon doa restu agar dapat menjalankan tugas dengan baik sesuai dengan amanah yang telah diberikan," tulisnya.
Lantas apa yang menjadi tugas Hadi Tjahjanto?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tugas khusus untuk Hadi Tjahjanto yang kini menjabat Menteri Agraria Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Tugas tersebut berkaitan dengan urusan sengketa tanah dan juga persoalan sertifikat milik rakyat.
Jokowi mengatakan, urusan yang berkaitan dengan sengketa tanah dan sengketa lahan harus sebanyak-banyaknya diselesaikan.
Termasuk juga mengenai urusan lahan tanah yang berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.
Presiden yakin persoalan itu mampu ditangani oleh Hadi Tjahjanto.
Terlebih dengan pengalaman Hadi yang pernah menjadi Pangilma TNI, Jokowi optimis hal itu bisa dilakukan secara baik.
"Untuk Pak Hadi, sebagai Menteri ATR/BPN, beliau dulu sebagai mantan Panglima menguasai teritori. Kita juga tahu Pak Hadi kalau ke lapangan kerjanya juga sangat detail," kata Jokowi usai pelantikan.
"Urusan yang berkaitan dengan sengketa tanah sengketa lahan harus sebanyak-banyaknya diselesaikan. Yang kedua urusan sertifikat, harus sebanyak-banyaknya juga bisa diselesaikan. Dan saya meyakini Pak Hadi memiliki kemampuan itu, termasuk di dalamnya urusan lahan tanah yang berkaitan dengan IKN," jelas Jokowi.
Mendapat perintah tersebut, Hadi pun akan segera bekerja dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan persoalannya.
Terkait sertifikat, saat ini sudah terealiasi sebanyak 81 juta dari target yang dicapai 126 juta sertifikat.
Pihaknya akan bergerak cepat untuk merealisasikannya.
"Target pertama akan segera saya realisasikan. Namun, akan saya lihat di lapangan permasalahannya apa, apakah masih K2 atau K3 itu juga akan kita selesaikan dan tentunya berkoordinasi dengan instansi terkait supaya segera terealisasi sertifikat milik rakyat tersebut," kata Hadi.
Pun demikian dengan persoalan sengketa tanah, ia akan menargetkan permasalahan tersebut bisa diatasi tanpa waktu lama.
"Yang kedua, sengketa tanah itu juga akan saya selesaikan. Sengketa tanah itu kemungkinan juga overlapping antara milik institusi atau dengan milik satuan lain dengan milik rakyat."
"Ketiga terkait dengan tanah di IKN, akan segera kita selesaikan. Insyaallah dengan sinergi nantinya akan saya bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyukseskan tiga masalah tersebut. Insyaallah dalam waktu dekat, target berapa hari itu sudah bisa terealisasi," jelasnya.
Untuk diketahui, Hadi Tjahjanto merupakan pensiunan perwira TNI yang sebelumnya menjabat Panglima TNI antara tahun 2017 dan 2021.
Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987.
Sebelum menjabat sebagai Panglima TNI, dirinya menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara.
Lantas berikut profil Hadi Tjahjanto
Hadi Tjahjanto
Marsekal (Purn) TNI Hadi Tjahjanto merupakan pria kelahiran Malang, 8 November 1963.
Dirinya merupakan perwira militer Indonesia yang menjabat Panglima TNI antara tahun 2017 dan 2021.
Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987.
Dikutip dari Wikipedia, sebelum menjabat sebagai Panglima TNI dirinya menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara.
Diketahui, ia adalah lulusan SMA Negeri Lawang, di Malang, dan saat itu dirinya mengambil jurusan IPA.
Dikenal sosok yang cerdas, Hadi Tjahjanto kerap dijuluki 'otak setan' oleh teman-teman sekolahnya.
Julukan otak setan tersebut tak lepas dari sosok Hadi Tjahjanto yang bisa mencerna pelajaran secara mudah dan cepat.
Kecerdasan ini pula yang mengantarkan Hadi Tjahjanto bisa meneruskan jejak sang ayah.
Ayahnya merupakan pensiunan TNI AU, Serka Tek (Purn) Bambang Sudarso
Sementara dikutip dari setneg.go.id, selama perjalanan kariernya, Hadi sempat menempati beberapa jabatan strategis di TNI AU, salah satunya sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Adi Sumarmo Boyolali, Jawa Tengah pada 2010-2011.
Juga jabatan Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas) pada 2011-2013.
Kariernya berlanjut dengan menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU pada 2013-2015.
Pada tahun 2015, Hadi Tjahjanto kembali dipercaya untuk memimpin Pangkalan Udara sebagai Danlanud Abdulrachman Saleh, Malang.
Hadi Tjahjanto mendapat pangkat Marsekal Muda dan menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada tahun 2015-2016.
Terakhir, ia dipindahtugaskan sebagai Irjen Kementerian Pertahanan serta kenaikan pangkat menjadi Marsekal Madya pada bulan Oktober 2016.
Sementara itu dirinya mendapatkan kenaikan pangkat dan golongan setingkat lebih tinggi menjadi Marsekal TNI, bertepatan saat pelantikannya menjadi Kepala Staf Angkatan Udara pada 2017 lalu.
Kenaikan pangkat tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3/TNI/Tahun 2017 tentang Kenaikan Pangkat dan Golongan Perwira Tinggi TNI yang berlaku mulai tanggal 17 Januari 2017.
Hadi Tjahjanto juga sempat ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Komandan Lapangan persiapan Penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada Maret 2022 lalu.
(TribunAmbon.com/Sinatrya)(Tribunnews.com/Tio)