Bacaan Doa
Bacaan Surah An Naziat, Berarti Malaikat Pencabut, Lengkap dengan Tafsirnya,
Surah An Nazi'at merupakan salah satu surah yang berada di dalam kitab suci Al Quran.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
10. yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah
(Orang-orang kafir) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?
ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ - ١١
11. a iżā kunnā 'iẓāman nakhirah
Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?”
قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ - ١٢
12. qālụ tilka iżang karratun khāsirah
Mereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”
فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ - ١٣
13. fa innamā hiya zajratuw wāḥidah
Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja.
فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ - ١٤
14. fa iżā hum bis-sāhirah
Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru).
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ - ١٥
15. hal atāka ḥadīṡu mụsā
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa?
اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ - ١٦
16. iż nādāhu rabbuhụ bil-wādil-muqaddasi ṭuwā
Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa;
اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ - ١٧
17. iż-hab ilā fir'auna innahụ ṭagā
pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas,
فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ - ١٨
18. fa qul hal laka ilā an tazakkā
Maka katakanlah (kepada Fir‘aun), “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan),
وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ - ١٩
19. wa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyā
dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?”
فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖ - ٢٠
20.fa arāhul-āyatal-kubrā
Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖ - ٢١
21. fa każżaba wa 'aṣā
Tetapi dia (Fir‘aun) mendustakan dan mendurhakai.
ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖ - ٢٢
22. ṡumma adbara yas'ā
Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
فَحَشَرَ فَنَادٰىۖ - ٢٣
23. fa ḥasyara fa nādā
Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya).
فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ - ٢٤
24. fa qāla ana rabbukumul-a'lā
(Seraya) berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”
فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ - ٢٥
25. fa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlā
Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia.
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۗ ࣖ - ٢٦
26. inna fī żālika la'ibratal limay yakhsyā
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah).
ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ - ٢٧
27. a antum asyaddu khalqan amis-samā`, banāhā
Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ - ٢٨
28. rafa'a samkahā fa sawwāhā
Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ - ٢٩
29. wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā
dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang).
وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ - ٣٠
30. wal-arḍa ba'da żālika daḥāhā
Dan setelah itu bumi Dia hamparkan.
اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ - ٣١
31. akhraja min-hā mā`ahā wa mar'āhā
Darinya Dia pancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙ - ٣٢
32. wal-jibāla arsāhā
Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh.
مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ - ٣٣
33.matā'al lakum wa li`an'āmikum
(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.
فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ - ٣٤
34. fa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrā
Maka apabila malapetaka besar (hari Kiamat) telah datang,
يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙ - ٣٥
35. yauma yatażakkarul-insānu mā sa'ā
yaitu pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰى - ٣٦
36. wa burrizatil-jaḥīmu limay yarā
dan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.
فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ - ٣٧
37. fa ammā man ṭagā
Maka adapun orang yang melampaui batas,
وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ - ٣٨
38. wa āṡaral-ḥayātad-dun-yā
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ - ٣٩
39. fa innal-jaḥīma hiyal-ma`wā
maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya.
وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ - ٤٠
40. wa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa 'anil-hawā
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya,
فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ - ٤١
41. fa innal-jannata hiyal-ma`wā
maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ - ٤٢
42. yas`alụnaka 'anis-sā'ati ayyāna mursāhā
Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat, “Kapankah terjadinya?”
فِيْمَ اَنْتَ مِنْ ذِكْرٰىهَاۗ - ٤٣
43. fīma anta min żikrāhā
Untuk apa engkau perlu menyebutkannya (waktunya)?
اِلٰى رَبِّكَ مُنْتَهٰىهَاۗ - ٤٤
44. ilā rabbika muntahāhā
Kepada Tuhanmulah (dikembalikan) kesudahannya (ketentuan waktunya).
اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَّخْشٰىهَاۗ - ٤٥
45. innamā anta munżiru may yakhsyāhā
Engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari Kiamat).
كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا ࣖ - ٤٦
46. ka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā 'asyiyyatan au ḍuḥāhā
Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari.
(TribunAmbon.com)