Global

AS Kekeh Tolak Rusia di Forum G20, Sampai Ancam Tak Ikut Agenda di Indonesia

Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa agresi Rusia di Eropa Timur akan memiliki “dampak ekonomi yang sangat besar di Ukraina dan

Editor: Adjeng Hatalea
(AP PHOTO/EVAN VUCCI)
Menteri Keuangan Janet Yellen mendengarkan selama dengar pendapat House Committee on Financial Services, Rabu, 6 April 2022, di Capitol Hill di Washington. (AP PHOTO/EVAN VUCCI) 

WASHINGTON DC, TRIBUNAMBON.COM - Menteri Keuangan AS Janet Yellen telah memperingatkan bahwa agresi Rusia di Eropa Timur akan memiliki “dampak ekonomi yang sangat besar di Ukraina dan sekitarnya”.

Dia juga menyebut bahwa Presiden Joe Biden ingin Rusia dikeluarkan dari forum G20.

Dilansir Al Jazeera, komentar Yellen pada sidang Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Rabu (6/4/2022) menimbulkan pertanyaan tentang masa depan G20, yang telah menjadi forum ekonomi dan kebijakan global utama sejak krisis keuangan 2008-2009.

“Presiden Biden menjelaskan, dan saya tentu setuju dengannya, bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga keuangan mana pun,” kata Yellen.

“Dia meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan kepada rekan-rekan saya di Indonesia bahwa kami tidak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan jika Rusia ada di sana,” kata Yellen.

Baca juga: Warga Didesak Segera Pergi saat Rusia Lanjutkan Pengeboman di Kota Severodonetsk-Ukraina Timur,

Para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral nantinya akan bertemu secara langsung dan hampir di Washington pada bulan April di sela-sela pertemuan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

Sementara itu, Indonesia memegang kursi kepresidenan G20 tahun ini dan berencana untuk menjadi tuan rumah pertemuan keuangan pada bulan Juli dan pertemuan puncak para pemimpin pada November 2022.

Komentar terbaru Yellen ini muncul ketika pemerintahan Biden mengumumkan babak baru sanksi, termasuk terhadap dua putri dewasa Presiden Vladimir Putin.

Dia memperketat hukuman terhadap bank-bank Rusia sebagai pembalasan atas “kejahatan perang” di Ukraina.

AS dan sekutu Barat telah memberlakukan longsoran sanksi terhadap Rusia pada minggu-minggu pertama perang.

Pejabat pemerintah dalam beberapa hari terakhir lebih fokus pada penutupan celah yang mungkin coba digunakan Rusia untuk menghindarinya.

"Perbendaharaan berkomitmen untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya sehingga tidak dapat mengambil manfaat dari sistem keuangan internasional," kata Yellen.

Yellen mengatakan invasi Rusia, termasuk kekejaman yang dilakukan terhadap warga Ukraina yang tidak bersalah di Bucha, sebagai hal tercela.

"Ini adalah penghinaan yang tidak dapat diterima terhadap tatanan global berbasis aturan, dan akan memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi dunia," katanya kepada komite.

"Kenaikan harga energi, logam, gandum dan jagung yang diproduksi Rusia dan Ukraina juga akan meningkatkan tekanan inflasi,” tambahnya.

(Kompas.com / Tito Hilmawan Reditya)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved