Global
Desak Warganya Evakuasi Massal, Gubernur Luhansk; Jangan Tunggu Rumah Anda Dibom
Gubernur Luhansk, Sergiy Gaiday pada Senin (4/4/2022) di Telegram mengatakan, pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan besar di Ukraina timur, dan
KYIV, TRIBUNAMBON.COM - Gubernur Luhansk, Sergiy Gaiday pada Senin (4/4/2022) di Telegram mengatakan, pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan besar di Ukraina timur, dan ia mendesak evakuasi massal.
"Kami melihat peralatan datang dari berbagai arah, mereka membawa pasukan, mereka membawa bahan bakar," kata Gaiday dikutip dari AFP.
"Kami mengetahui mereka sedang mempersiapkan serangan besar skala penuh," tambahnya.
Gaiday lalu mendesak warga untuk meninggalkan wilayah itu sesegera mungkin.
"Tolong jangan menunggu rumah Anda dibom," katanya dalam video terpisah.
"Jangan ragu," tambahnya, merinci bahwa 1.000 orang telah dievakuasi pada Senin. Seorang pejabat senior Pentagon mengatakan, Rusia telah menarik sekitar dua pertiga dari pasukannya di sekitar Kyiv yang sebagian besar dikirim kembali ke Belarus dengan rencana untuk ditempatkan kembali di tempat lain di Ukraina.
Baca juga: Ukraina Rebut Kembali Kyiv, Pasukan Rusia Mundur Teratur
"Pemboman semakin sering. Tadi malam ada upaya untuk menerobos di Rubizhne (dekat Luhansk). (Tapi) para pembela kami memukul mundur dan membuat beberapa tank tidak beraksi--ada puluhan mayat (tentara Rusia), kata Gaiday.
"Kemarin, sayangnya, dua relawan tewas dalam ledakan ranjau atau mortir," lanjutnya, dengan menambahkan bahwa sebuah gereja dibom.
Walikota Borova, Oleksandr Tertyshnyy, yang kotanya berada di tengah-tengah antara Luhansk dan kota utama Kharkiv di timur, mengatakan bahwa pihak berwenang setempat harus mengambil keputusan untuk mengevakuasi penduduk demi keamanan warga.
"Mereka yang dapat pergi dengan kendaraan sendiri didorong untuk melakukannya," katanya di Facebook. Oleksy Arestovitch penasihat presiden Ukraina menambahkan, "Musuh sedang dalam proses pengelompokan kembali pasukannya dengan tujuan melakukan serangan... di wilayah Mariupol dan Kharkiv."
"Musuh akan berusaha untuk mengepung pasukan kita... dan menghabisi Mariupol"--yang sebagian besar sudah hancur setelah berminggu-minggu dikepung. "Tapi kami semua yakin mereka tidak akan berhasil melakukannya," tambahnya.
(Kompas.com / Aditya Jaya Iswara)
