Virus Corona

Sebaran Kasus Covid-19 di Indonesia Senin, 28 Maret 2022: Sebanyak 2.798 Positif, 104 Meninggal

Pemerintah mengumumkan data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.789 pasien, Senin (28/3/2022).

Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
freepik
Pandemi covid-19 

TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah mengumumkan data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.798 pasien, Senin (28/3/2022).

Tambahan kasus Covid-19 hari ini mengalami penurunan dibanding Minggu (27/3/2022), yang berada di angka 3.077 kasus.

Artinya, tambahan kasus baru pun berkurang 288 pasien dibandingkan pada Minggu kemarin.

Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 6.001.751 hingga sore ini.

Kabar baiknya, untuk pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 10.301 dan totalnya mencapai 5.724.963 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 104 jiwa.

Jadi, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 154.774 jiwa.

Adapun total kasus aktif di Indonesia sebanyak 122.014 orang.

Mengenai vaksinasi, sudah lebih dari 155 juta warga Indonesia telah mendapatkan dua dosis vaksinasi Covid-19 hingga Senin siang.

Dikutip dari situs Kemenkes, total masyarakat yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 195.958.039 orang.

Kemudian, sebanyak 157.974.507 dosis kedua telah disuntikkan ke warga.

Untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, saat ini sudah disuntikkan ke 20.134.645 orang.

Masyarakat Perlu Waspadai Sub Varian Omicron BA.2 Jelang Ramadhan

Secara data global, sub varian Omicron yaitu BA.2 kini tengah menjadi perhatian dan berpotensi menjadi ancaman yang dapat memperburuk situasi.

Hal tersebut, disampaikan oleh Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.

Menurutnya, kondisi lonjakan kasus telah terjadi di beberapa wilayah di dunia.

Di antaranya seperti Eropa, Cina, Hongkong dan Korea.

Sehingga, diprediksi sekitar dua hingga minggu ke depan akan ada lonjakan kasus di Amerika dan India.

"Di antara BA.2 dan Deltacron, BA.2 ini yang harus kita waspadai saat ini. Bukan berarti Deltacron diabaikan.

"Tapi secara data, fakta, itu BA.2 yang Indonesia bisa berpotensi menyebabkan lonjakan baru," katanya kepada Tribunnews, Jumat (25/3/2022).

Meskipun, lanjut Dicky, gelombang baru tidak sebesar varian Omicron.

Di sisi lain cenderung akan berdampak pada daerah tertentu, terutama cakupan daerah yang vaksinasi Covid-19 masih belum memadai khusus dosis dua dan booster.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus menjadi catatan.

Apalagi menjelang aktivitas bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Sub varian BA.2 ini pun menjadi salah satu yang patut diwaspadai.

Mengingat, cakupan vaksinasi Covid-19 masih rendah di beberapa daerah.

"Jadi harus kuat mitgasinya. Ditambah dengan booster dan protokol kesehatan. Kemudian di masa puasa atau lebaran, kelonggaran bisa terjadi. Namun harus ditingkatkan upaya mitigasi," tegas Dicky.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan, yakni mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 untuk dosis dua dan tiga atau booster.

Upaya ini terhitung cukup membantu merendam lonjakan kasus.

Khususnya, pada kelompok rawan seperti orang lanjut usia dan mereka yang memiliki komorbid.

"Mereka yang menjadi kontributor dari kasus hunian rumah sakit dan kematian. BA.2 ini kecepatannya lebih cepat dari Delta. Dan orang yang belum mendapatkan vaksinasi baru satu dosis berisiko fatal saat terinfeksi," ungkapnya.

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Menjaga Ruang Digital dari Hoaks

 

Drone Anka-S Siap Jaga Natuna

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved