Pengemudi Kapal Mengaku Dirinya Jadi Penyebab Tangmo Nida Jatuh hingga Mati Tenggelam di Sungai
Robert si pengemudi kapal akhirnya mengaku dirinyalah yang menyebabkan Tangmo Nida terjatuh dari speedboat.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
TRIBUNAMBON.COM - Kasus kematian aktris Thailand Nida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida memasuki babak baru.
Phaiboon Trikanjananun alias Robert si pengemudi kapal akhirnya mengaku dirinyalah yang menyebabkan Tangmo Nida terjatuh dari speedboat.
Wakil komisaris Kepolisian Daerah 1 Provinsi, Mayjen Pol Udorn Yomcharoen mengatakan, Robert mengaku tak memiliki banyak pengalaman mengemudikan kapal.
Mengutip Thethaiger.com, di malam ketika Tangmo jatuh, Robert beserta penumpang kapal lain sedang dalam perjalanan di Sungai Chao Phraya.
Setelah makan malam, mereka minum anggur.
Baca juga: Kepolisian Thailand Sebut Kematian Tangmo Nida Murni Kecelakaan, Hasil Forensik Belum Keluar
Saat sedang mengemudikan speedboat, Robert tiba-tiba mendorongnya ke depan, menyebabkan Tangmo terguling dan jatuh ke sungai saat akan berdiri di buritan kapal.
Masih belum jelas apakah manuver agresif kapal yang dilaporkan Robert itu disengaja atau kecelakaan.
Namun, juru bicara Kepolisian Kerajaan Thailand, Mayor Jenderal Pol Yingyos Thepjamnong megatakan, berdasarkan keterangan saksi dan bukti, kematian Tangmo merupakan kelalaian, bukan pembunuhan.

Sebelumnya, Robert seakan menghindari wawancara polisi dengan alasan mengidap tekanan darah tinggi dan hipertensi.
Lalu, ia akhirnya datang dalam reka adegan pasa 2 Maret 2022.
Baru-baru ini, dia dilaporkan menolak memberikan sampel rambut kepada tim forensik untuk melakukan tes DNA.
Ia beralasan telah mendapatkan transplantasi rambut.
Baca juga: Kematian Tangmo Nida Janggal, Teman Diduga Biarkan Tangmo Jatuh Tercabik Baling-baling Mesin Kapal
Alasan tersebut memicu spekulasi di kalangan netizen bahwa pria yang dimaksud bukanlah orang yang sama di kapal malam itu.
Petugas itu juga mengkonfirmasi bahwa lima teman yang berada di perahu itu telah mengaku minum alkohol malam itu.
Maka dari itu, petugas menyelam untuk mengambil gelas anggur Tangmo yang dibuang di dasar sungai.
Botol anggur yang disimpan di rumah robert juga menjadi barang bukti.
Dalam kasus kematian Tangmo Nida, sejauh ini polisi telah menetapkan dakwaan terhadap orang-orang yang berada di kapal itu.
Robert dan Tanupat Lerttaweewit alias Por si pemilik kapal dituduh mengoperasikan kapal ilegal dan kecerobohan yang merenggut nyawa.
Namun, Robert tampaknya juga didakwa atas percobaan menghilangkan barang bukti.
Pekan lalu, pihak kepolisian mendakwa semua penumpang kapal itu memberikan keterangan palsu.
Terkait penyebab luka sayat yang ditemukan di paha Tangmo, polisi masih harus menunggu sekitar seminggu untuk hasil pemeriksaan forensik lebih lanjut.
Baca juga: Viral Kematian Artis Thailand Tangmo Nida Dinilai Janggal, Lima Temannya Dicurigai hingga Diperiksa
Hasil pemeriksaan forensik tersebut kemungkinan dapat menharah pada tuduhan lain.
Namun, kasus tersebut akan ditutup Jumat (11/3/2022), tiga hari setelah upacara peringatan Tangmo.
Sebelumnya, Tangmo Nida, ditemukan meninggal dunia di Sungai Chao Phraya, Sabtu (26/2/2022).
Ia ditemukan dua hari setelah tenggelam dan dinyatakan hilang setelah jatuh dari speedboat yang ditumpanginya.
Kejanggalan ditemukan dalam tragedi ini.
Ibu Tangmo, Panida Sirayutthayothin menduga kematian putrinya mungkin bukan karena kecelakaan.
Ia bahkan mencurigai lima teman yang berada dalam satu spreedboat bersama Tangmo.
"Seseorang mungkin tidak senang Tangmo ada di sana," kata sang ibu, dikutip TribunAmbon.com dari Independent.co.uk, Jumat (4/3/2022).
Mengutip Bangkok Post via Thethaiger.com, Tangmo Nida berada di perahu tersebut bersama 5 orang lainnya.
Adapun lima orang tersebut yakni, manajernya Idsarin Juthasuksawat (Gatick), teman perempuan Wisapat Manomairat (Sand), teman pria Nitas Kiratisoothisathorn (Job), pemilik perahu Tanupat Lerttaweewit (Por), dan Phaiboon Trikanjananun (Robert) pengendara perahu.

Orang-orang yang berada di kapal tersebut bersama Tangmo Nida itu kemudian menjalani pemeriksaan polisi.
Hasil Pemeriksaan Job, Teman Pria Tangmo
Polisi menemukan luka goresan dan memar di tangan Nitas Kiratisoothisathorn atau yang biasa dipanggil Job.
Namun, dokter mengkonfirmasi dalam konferensi pers Selasa (1//2022) bahwa luka itu tak mencurigakan.
Ia mengatakan luka tersebut berumur sekitar 5-7 hari sehingga diputuskan bahwa luka itu tak disebabkan oleh paku atau benturan karena perjuangan.
Hasil Pemeriksaan Por, Pemilik Kapal
Divisi Penindasan Kejahatan Teknologi telah melacak telepon pemilik kapal Tanupat Lerttaweewit atau yang biasa dipanggil Por.
Dalam pemeriksaan tersbeut petugas menemukan beberapa riwayat panggilan yang dilakukan kepada orang-orang berpengaruh, setelah Tangmo jatuh malam itu.
Pemeriksaan Phaiboon Trikanjananun atau Robert, Pengemudi Perahu
Dalam salah satu konsultasi telepon, Por mengakui bahwa Robert sedang mengemudikan speedboat ketika Tangmo jatuh ke laut.
Hal tersebut disampaikan oleh sumber yang tak disebutkan namanya kepada Bangkok Post, Rabu (2/3/2022).
Karena kurangnya pengalaman mengemudikan kapal, Robert, yang tidak memiliki lisensi berperahu, dilaporkan kehilangan kendali atas kapal, mendorongnya ke depan.
Sand Biarkan Tangmo Jatuh
Tindakan Robert saat kehilangan kendali kapal menyebabkan reaksi berantai.
Tangmo Nida yang berada di buritan kapal pun terdorong hingga hampir jatuh ke sungai.
Ia kemudian memegang Wisapat Manomairat atau Sand agar tidak jatuh.
Namun, Sand yang takut terseret ke suangai bersama Tangmo pun menggoyangkan kakinya.
Gerakan itu menyebabkan Tangmo terjungkal ke sungai, di mana paha kanannya terpotong oleh bilah baling-baling dari mesin tempel besar kapal dan dia tenggelam.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)