Nasional
4 Aturan PPKM Jawa-Bali: Syarat Antigen dan PCR Dihapus, Turis ke Bali Bebas Karantina
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, syarat te
TRIBUNAMBON.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, syarat tes antigen dan PCR bagi pelaku perjalanan domestik dihapus.
Penghapusan syarat tes antigen dan PCR ini berlaku bagi pelaku perjalanan yang telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan Luhur melalui keterangan pers evaluasi PPKM secara virtual pada Senin (7/3/2022) sore.
"Dalam rangka transisi menuju aktivitas normal hari ini, kita akan memberlakukan kebijakan sebagai berikut, pelaku perjalanan domestik dengan transportasi udara, laut, maupun darat yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dan lengkap sudah tidak perlu menunjukkan bukti tes antigen dan PCR negatif," ujar Luhut.
Pelaku perjalanan domestik adalah seseorang yang melakukan perjalanan dari satu daerah ke daerah lainnya berdasarkan batas wilayah administrasi provinsi/kabupaten/kota di dalam wilayah Indonesia dengan menggunakan transportasi pribadi maupun umum baik melalui jalur darat, perkeretaapian, laut, sungai, danau, penyebrangan, dan udara.
Berikut kebijakan menuju transisi era kehidupan normal yang disampaikan Menko Luhut.
1. Syarat PCR dan antigen dihapus
Mengutip Kompas.com, Senin (7/3/2022), Luhut mengatakan, saat ini pelaku perjalanan domestik yang menggunakan transportasi udara, darat, dan laut bisa melakukan perjalanan tanpa menunjukkan bukti hasil tes antigen atau PCR negatif.
Namun, pelaku perjalanan harus memenuhi syarat dan ketentuan yang diberikan, yakni telah menerima vaksinasi dosis kedua dan lengkap.
“Pelaku perjalanan domestik dengan transportasi udara, laut, maupun darat yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dan lengkap sudah tidak perlu menunjukkan bukti tes antigen maupun PCR negatif,” terang Luhut.
Aturan tersebut akan segera ditetapkan melalui Surat Edaran (SE) yang akan diterbitkan oleh kementerian dan lembaga terkait yang akan dirilis dalam waktu dekat.
2. Kompetisi olahraga boleh dihadiri penonton
Selain aturan perjalanan, pemerintah juga menerapkan izin menonton kegiatan kompetisi olahraga dengan kapasitas sesuai level PPKM daerah masing-masing. Penonton dapat menyaksikan kegiatan olahraga dengan syarat sebagai berikut:
- Sudah menerima vaksinasi booster,
- Menggunakan aplikasi PeduliLindungi
Sementara itu, aturan kapasitas penonton kegiatan olahraga berdasarkan level PPKM, di antaranya:
- Daerah PPKM level 4: 25 persen
- Daerah PPKM level 3: 50 persen
- Daerah PPKM level 2: 75 persen
- Daerah PPKM level 1: 100 persen.
3. PPLN Bali bebas karantina
Kemudian, Luhut juga mengungkapkan bahwa pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dengan tujuan Bali telah dibebaskan dari karantina mulai Senin (7/3/2022).
Hal tersebut telah disepakati dalam rapat terbatas (ratas).
"Selain kebijakan yang kami lakukan dalam menggelar ratas hari ini, kami melaporkan kesiapan Bali dalam menggelar kebijakan tanpa karantina. Dalam ratas hari ini, Presiden juga telah menyetujui untuk dapat melakukan uji coba tanpa karantina bagi PPLN sejak 7 Maret 2022 di Provinsi Bali," ujar Luhut.
Meski begitu, PPLN yang datang diwajibkan menunjukkan syarat sebagai berikut:
- Tanda bukti pemesanan (booking) hotel yang sudah dibayar minimal 4 hari atau menunjukkan bukti domisili di Bali bagi WNI
- Wajib sudah divaksinasi lengkap atau sudah menerima booster PPLN melakukan entry PCR tes dan menunggu di kamar hotel hingga hasil negatif keluar.
- Setelah itu, bisa bebas beraktivitas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. PPLN melakukan PCR tes di hari ketiga di hotel masing-masing.
- PPLN telah atau tetap harus memiliki asuransi kesehatan yang menjamin Covid-19 sesuai ketentuan.
- Event internasional yang dilakukan di Bali semasa uji coba menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai standar G20.
(Kompas.com / Retia Kartika Dewi / Rizal Setyo Nugroho)