Kepolisian Thailand Sebut Kematian Tangmo Nida Murni Kecelakaan, Hasil Forensik Belum Keluar

Kepolisian Thailand mengatakan hasil autopsi menunjukkan Tangmo Nida meninggal murni karena kecelakaan, hasil pemeriksaan forensik belum keluar.

Instagram @melonp.official
Kepolisian Thailand mengatakan hasil autopsi menunjukkan Tangmo Nida meninggal murni karena kecelakaan, hasil pemeriksaan forensik belum keluar. 

TRIBUNAMBON.COM - Kepala Kepolisian Nasional Thailand mengatakan kematian aktris Nida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida adalah kecelakaan.

Jenderal Pol Suwat mengatakan bukti-bukti dan hasil autopsi menunjukkan Tangmo Nida meninggal karena tenggelam.

Terkait luka besar yang ada di kaki Tangmo, kemungkinan disebabkan oleh baling-baling mesin speedboat.

Mengutip Thethaiger, hasil pemeriksaan forensik lebih lanjut akan segera dirilis beberapa hari ke depan.

Dalam penyelidikan kasus kematian Tangmo Nida ini, setidaknya 29 saksi kini telah diperiksa.

Letjen Pol Jirapat Phumijit, komisaris Kepolisian Daerah Provinsi 1 mengatakan hingga Minggu (6/3/2022), polisi masih mengumpulkan bukti dan penyelidikan akan memakan waktu.

Baca juga: Viral Kematian Artis Thailand Tangmo Nida Dinilai Janggal, Lima Temannya Dicurigai hingga Diperiksa

Dia mengatakan penyelidikan sedang ditangani secara langsung tanpa campur tangan.

Dilansir Bangkok Post, kepala polisi nasional juga mengawasi penyelidikan kasus ini.

Penyelam dari divisi polisi laut pada hari Minggu menemukan dua benda dari Sungai Chao Phraya dekat dermaga Phibul Songkhram dan menyerahkannya untuk pemeriksaan forensik.

Diduga polisi sedang mencari benda-benda yang menurut saksi telah dibuang ke sungai setelah Tangmo Nida jatuh dari speedboat.

Kematian artis Thailand Nida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida dianggap janggal.
Kematian artis Thailand Nida Patcharaveerapong atau Tangmo Nida dianggap janggal. (Instagram @melonp.official)

Sementara itu, upacara peringatan untuk kematian Tangmo Nida akan diadakan di Gereja Liberty Bangkok di distrik Saphan Sung dari 11-13 Maret mulai pukul 18:30 hingga 20:30.

Tangmo Nida, ditemukan meninggal dunia di Sungai Chao Phraya, Sabtu (26/2/2022).

Ia ditemukan dua hari setelah tenggelam dan dinyatakan hilang setelah jatuh dari speedboat yang ditumpanginya.

Kejanggalan ditemukan dalam tragedi ini.

Baca juga: Ibu Tangmo Nida Maafkan Pemilik Speedboat Ilegal setelah Mendapat Ganti Rugi Rp 13 Miliar

Ibu Tangmo, Panida Sirayutthayothin menduga kematian putrinya mungkin bukan karena kecelakaan.

Ia bahkan mencurigai lima teman yang berada dalam satu spreedboat bersama Tangmo.

"Seseorang mungkin tidak senang Tangmo ada di sana," kata sang ibu, dikutip TribunAmbon.com dari Independent.co.uk, Jumat (4/3/2022).

Mengutip Bangkok Post via Thethaiger.com, Tangmo Nida berada di perahu tersebut bersama 5 orang lainnya.

Adapun lima orang tersebut yakni, manajernya Idsarin Gatick Juthasuksawat, teman perempuan Wisapat Sand Manomairat, teman pria Nitas Job Kiratisoothisathorn, pemilik perahu Tanupat Por Lerttaweewit, dan Phaiboon Robert Trikanjananun pengendara perahu.

Dalam penyelidikannya, polisi setempat mendakwa Por dan Robert karena mengoperasikan kapal tanpa izin atau ilegal.

Terlebih, mereka lalai hingga menyebabkan kematian.

Namun, hingga saat ini ketiga temannya masih berstatus sebagai saksi.

Saksi mengatakan Tangmo pergi ke bagian belakang perahu untuk buang air kecil pada Kamis malam.

Pada saat itulah aktris tersebut terjatuh hingga tenggelam dan ditemukan tak bernyawa.

Tetapi, polisi meragukan keterangan saksi setelah penyelidikan dilakukan.

Baca juga: Kematian Tangmo Nida Janggal, Teman Diduga Biarkan Tangmo Jatuh Tercabik Baling-baling Mesin Kapal

Letjen Pol Jirapat Phumjit, kepala Kepolisian Provinsi Daerah 1, kepada Bangkok Post mengatakan tentang sentimen yang berlaku di antara petugas investigasi, Selasa (1/3/2022).

Phumjit mengatakan pihaknya membutuhkan waktu untuk menyelidiki apakah Tangmo jatuh dengan sendirinya atau karena orang lain.

“Penyebab kematian ditemukan pada titik ini karena tenggelam. Untuk menentukan apa yang sebenarnya menyebabkan dia jatuh ke sungai, apakah itu dirinya atau orang lain, akan memakan waktu," ucapnya.

“Mengenai pernyataan yang diberikan oleh lima orang di dalam kapal, polisi tidak sepenuhnya yakin,” lanjutnya.

Menurut Phumjit, kelima sahabat tersebut menjalani pemeriksaan fisik pada hari Selasa, setelah Tangmo ditemukan memiliki luka gores dan memar.

Kelima orang tersebut juga menyerahkan pakaian yang dikenakan di malam ketika Tangmo jatuh untuk diperiksa.

Hasil Pemeriksaan Job, Teman Pria Tangmo

Polisi menemukan luka goresan dan memar di tangan Nitas Job Kiratisoothisathorn atau yang biasa dipanggil Job.

Namun, dokter mengkonfirmasi dalam konferensi pers Selasa (1//2022) bahwa luka itu tak mencurigakan.

Ia mengatakan luka tersebut berumur sekitar 5-7 hari sehingga diputuskan bahwa luka itu tak disebabkan oleh paku atau benturan karena perjuangan.

Hasil Pemeriksaan Por, Pemilik Kapal

Divisi Penindasan Kejahatan Teknologi telah melacak telepon pemilik kapal Tanupat Por Lerttaweewit atau yang biasa dipanggil Por.

Dalam pemeriksaan tersbeut petugas menemukan beberapa riwayat panggilan yang dilakukan kepada orang-orang berpengaruh, setelah Tangmo jatuh malam itu.

Pemeriksaan Haiboon Robert Trikanjananun, Pengemudi Perahu

Dalam salah satu konsultasi telepon, Por mengakui bahwa Robert sedang mengemudikan speedboat ketika Tangmo jatuh ke laut.

Hal tersebut disampaikan oleh sumber yang tak disebutkan namanya kepada Bangkok Post, Rabu (2/3/2022).

Karena kurangnya pengalaman mengemudikan kapal, Robert, yang tidak memiliki lisensi berperahu, dilaporkan kehilangan kendali atas kapal, mendorongnya ke depan.

Sand Biarkan Tangmo Jatuh

Tindakan Robert saat kehilangan kendali kapal menyebabkan reaksi berantai.

Tangmo Nida yang berada di buritan kapal pun terdorong hingga hampir jatuh ke sungai.

Ia kemudian memegang Wisapat Sand Manomairat atau Sand agar tidak jatuh.

Namun, Sand yang takut terseret ke suangai bersama Tangmo pun menggoyangkan kakinya.

Gerakan itu menyebabkan Tangmo terjungkal ke sungai, di mana paha kanannya terpotong oleh bilah baling-baling dari mesin tempel besar kapal dan dia tenggelam.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved