Global

Rusia Mengatakan Barat Berperilaku seperti Bandit

Rusia memang terlalu besar untuk diisolasi karena dunia jauh lebih besar daripada hanya Amerika Serikat dan Eropa.

Editor: Adjeng Hatalea
AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. 

MOSKWA, TRIBUNAMBON.COM - Kremlin mengatakan pada Sabtu (5/3/2022) bahwa Barat berperilaku seperti bandit dengan memutuskan hubungan ekonomi atas konflik di Ukraina.

Rusia memang terlalu besar untuk diisolasi karena dunia jauh lebih besar dari pada hanya Amerika Serikat dan Eropa.

Dilansir Reuters, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Barat terlibat dalam "bandit ekonomi" melawan Rusia dan bahwa Moskwa akan merespons.

Dia tidak merinci tanggapan apa yang akan dilontarkan, tetapi mengatakan itu akan sejalan dengan kepentingan Rusia.

"Seperti yang Anda pahami, harus ada respons yang sesuai terhadap bandit ekonomi," kata Peskov.

"Ini tidak berarti Rusia terisolasi," kata Peskov kepada wartawan.

"Dunia terlalu besar bagi Eropa dan Amerika untuk mengisolasi sebuah negara, dan terlebih lagi negara sebesar Rusia. Ada lebih banyak negara di dunia."

Invasi Rusia ke Ukraina, yang disebutnya "operasi militer khusus" yang bertujuan melucuti senjata tetangganya, telah memicu rentetan sanksi dan menyebabkan eksodus perusahaan besar dari pasar Rusia.

Peskov mencatat bahwa saluran untuk dialog antara Moskwa dan Washington DC masih ada.

Dia mengatakan bahwa jika Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap ekspor minyak dan gas Rusia, maka itu akan memberikan kejutan yang cukup besar bagi pasar energi dunia.

Ditanya tentang undang-undang yang ditandatangani Presiden Vladimir Putin yang memperberat hukuman karena mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia, Peskov mengatakan undang-undang tersebut harus dipatuhi.

Undang-undang itu diperkenalkan secara mendesak dalam situasi yang luar biasa, katanya, karena Rusia menghadapi perang informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilepaskan oleh Barat.

Perusahaan asing, katanya, suatu hari akan kembali ke Rusia, meskipun beberapa akan menemukan yang lain telah menggantikan mereka.(*) 

(Kompas.com / Tito Hilmawan Reditya) 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved