Global
Rusia Kerahkan Pasukan Besar-besaran Menuju Kiev, Panjang Konvoi Capai 5 Kilometer
Citra satelit yang diambil pada Minggu (27/2/2022) menunjukkan pengerahan besar pasukan Rusia ke arah ibu kota Ukraina, Kiev.
WASHINGTON DC, TRIBUNAMBON.COM – Citra satelit yang diambil pada Minggu (27/2/2022) menunjukkan pengerahan besar pasukan Rusia ke arah ibu kota Ukraina, Kiev.
Citra satelit tersebut dirilis oleh perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Maxar Technologies, sebagaimana dilansir Reuters.
Pengerahan pasukan tersebut termasuk armada tank.
Ketika diambil gambar, konvoi itu berjarak sekitar 64 kilometer dari Kiev.
Maxar Technologies mengatakan, pengerahan tersebut terdiri dari ratusan kendaraan militer dan membentang lebih dari 5 kilometer.
Konvoi itu terletak di Kota Ivankiv di Ukraina timur laut yang terdiri atas pasokan bahan bakar, logistik, kendaraan lapis baja termasuk tank, kendaraan tempur infanteri, dan artileri self-propelled.
Baca juga: Ukraina Klaim Tewaskan dan Lukai 4.300 Tentara Rusia, Hancurkan 146 Tank
Baca juga: Menlu Ukraina: Serangan Kilat Rusia Gagal, Tujuan Putin Meleset Semua
Maxar Technologies juga merilis citra satelit yang menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara di Bandara Antonov di Hostomel.
Citra satelit juga menunjukkan pertempuran sengit di dalam dan dekat bandara. Maxar Technologies telah melacak penumpukan pasukan Rusia selama berminggu-minggu. Gambarnya tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters.
Diberitakan sebelumnya, seorang mantan pejabat tinggi Rusia mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menargetkan pasukan Moskwa menyelesaikan operasi militer di Ukraina dengan kemenangan pada 2 Maret.
Hal itu disampaikan oleh mantan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Fedorov kepada Al Jazeera, Minggu.
Fedorov mengatakan, karena target itulah, beberapa hari ke depan merupakn momen-momen kunci dalam invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarus.
(Kompas.com / Danur Lambang Pristiandaru)
