Virus Corona
Dinkes Tegaskan Lonjakan Kasus Covid-19 di Ambon Tidak Dibuat-buat
Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Ambon, Provinsi Maluku, mengalami lonjakan yang signifikan dalam dua pekan terakhir.
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Ambon, Provinsi Maluku, mengalami lonjakan yang signifikan dalam dua pekan terakhir.
Tercatat hingga Selasa (8/2/2022) hari ini, Kota Ambon telah mencatat 726 kasus konfirmasi positif, empat pasien di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengatakan bahwa kenaikan kasus Covid-19 tidak tergantung suatu peringatan keagamaan.
Hal ini terjadi karena pihaknya gencar melakukan testing, tracing, dan tracking kepada kontak erat.
“Kasus cukup tinggi karena kita lakukan tracing, baik di kantor-kantor, di sekolah dan tracking dari yang terkonfirmasi positif,” kata Wendy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Dinkes Kota Ambon Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 akibat Peningkatan Tes Lacak
Baca juga: Tercatat 830 Kasus Covid-19 Aktif di Maluku, Ambon Tertinggi, Buru Selatan Nihil
Baca juga: Pelabuhan, Mall, hingga Tempat Hiburan di Ambon Bakal Diperketat
Wendy menjelaskan, penyebaran Covid-19 identik dengan penularan sehingga dengan tingginya angka yang terkonfirmasi berdasarkan hasil tracing dan tracking, pasien dapat diisolasi untuk mencegah penularan.
“Prinsipnya begini, pertama, Covid-19 identik dengan penularan, sehingga ketika mengurangi pergerakan, bisa meminimalisir penularan. Yang kedua, ketika kita dapat lebih banyak yang terkonfirmasi kita bisa isolasi agar mereka tidak menularkan orang lain sehingga penularan lebih masif,” ungkapnya.
Pelupessy berharap, kenaikan kasus secara signifikan tidak dianggap sebagai sesuatu yang dibuat–buat.
Pasalnya, hal ini sudah diprediksi sebelumnya oleh para ahli, dan terjadi hampir seluruh daerah di Indonesia.
“Bukan hanya di kota Ambon, tapi seluruh wilayah Indonesia kenaikan kasus signifikan dengan kondisi seperti ini dan itu sudah diprediksi ahli epidemiologi bahwa kenaikan kasus akan terjadi di bulan Februari dan Maret, itu sudah diperhitungkan,” tandasnya. (*)