Bentrok di Pulau Haruku
Gubernur Maluku Minta Konflik Dihentikan: Tak Ada yang Untung Jika Terus Berlanjut
Gubernur Maluku, Murad Ismail meminta warga dua negeri di Haruku, Maluku tengah, tidak memperpanjang konflik.
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Gubernur Maluku, Murad Ismail meminta warga dua negeri di Haruku, Maluku tengah, tidak memperpanjang konflik.
Mereka diharapkan tetap menahan diri dan menjaga situasi tetap kondusif.
Ia menegaskan, konflik kekerasan hanya akan membawa kerugian bagi banyak pihak.
"Konflik tidak menguntungkan siapapun, justru merugikannya banyak pihak," kata Murad, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Situasi Berangsur Aman, Personel TNI-Polri Tetap Jaga Situasi Dua Desa di Pulau Haruku
Baca juga: Antisipasi Ricuh Pasca Pertikaian Warga, Aparat Gabungan Bakal Patroli di Ambon
Menurut Murad, justru pertikaian kedua negeri di Haruku justru bakal menghambat percepatan pembangunan di Maluku.
Apalagi dalam upaya menggenjot sektor perekonomian yang sempat lumpuh sejak Covid-19 merambah Maluku 2020 lalu.
Mantan Kapolda Maluku itu juga mengimbau agar perselisihan yang terjadi tidak diplesetkan ke isu agama.
Pasalnya, pertikaian dua negeri tersebut murni berawal dari sengketa tanah adat yang sudah sejak lama terjadi.
"Hanya akan menghambat percepatan pembangunan," ujarnya
Murad menambahkan agar para tokoh agama ikut berperan dan menjadi jembatan dalam upaya mencipta perdamaian bagi kedua negeri.
Sebelumnya, pertikaian dua negeri di Haruku terjadi sejak Selasa (25/1/2022) sore.
Insiden tersebut memakan 2 korban meninggal dunia dan 3 orang dilaporkan luka-luka.