Pengukuhan Adat Raja
Ada Tari Ronggeng dari Jawa Barat di Pengukuhan Adat Raja Negeri Assilulu
Namun, satu dari banyaknya rangkaian acara, Tarian Ronggeng juga dipentaskan dalam acara tersebut.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pengukuhan adat Raja Negeri Assilulu, Maluku berlangsung meriah dihadiri ribuan pengunjung, Senin (17/01/2022) pagi.
Selain warga setempat, para pungunjung juga datang dari sejumlah pulau di bumi berjuluk raja-raja ini.
Diantaranya, warga Laimu dari Pulau Seram, Hulalui dari Pulau Haruku, Paperu dari Pulau saparua.
Pengunjung lainnya dari Pulau Ambon, seperti Tial dan Tulehu yang juga merupakan saudara gandong Assilulu.
Rangkaian acara pengukuhan adat pun begitu sakral ditunggu para pengunjung.
Namun, satu dari banyaknya rangkaian acara, Tarian Ronggeng juga dipentaskan dalam acara tersebut.
Baca juga: Begini Prosesi Pengukuhan Adat Raja Negeri Asilulu - Maluku
Baca juga: Penasihat Hukum Geram Listiawaty Jadi Terdakwa Tunggal Kasus Korupsi Jalan di Aru
Dari pantauan TribunAmbon.com, sebanyak 10 remaja putri memperagakan tari ronggeng, untuk para tamu undangan yang hadir.
Dengan gemulai, mereka berbendang mengikuti lantunan musik gamelan yang dimainkan.
Tak seperti Tari ronggeng versi aslinya yang lebih enerjik, namun tari ronggeng di Assilulu, diperagakan dengan lemah gemulai.
Konon katanya, tari tersebut diperkenalkan saat masuknya agama islam dari salah satu tokoh agama Jawa Barat di bumi Assilulu, berabad-abad yang lalu menggunakan kapal kayu bernama KM. Rone.
Sembari penari mengikuti irama gamelan, narator yang membawakan sejarahnya pun membuat masyarakat tak kuat menahan tangis membayangkan sejarah para leluhurnya.
Diketahui, dilantiknya Upu Latu Reza Fahlevi Ely, telah mengisi tahta Negeri Assilulu yang kosong selama 16 tahun.(*)