Ambon Hari Ini

Percepat Penurunan Angka Stunting, Louhanapessy akan Bentuk Tim Potong Pele

Dalam upaya mencegah dan mempercepat penurunan angka stunting di Kota Ambon, Wali Kota Richard Louhanapessy akan membentuk Tim Potong Pele.

Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Salama Picalouhata
Ode Alfin Risanto
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy saat memberikan keterangan kepda awak media di Hotel Marina, Rabu (29/12/2021) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Dalam upaya mencegah dan mempercepat penurunan angka stunting di Kota Ambon, Wali Kota Richard Louhanapessy akan membentuk Tim Potong Pele.

Louhanapessy menyebutkan, Tim Potong Pele akan dikoordinir Dinas Bapeda Kota Ambon yang harus terbentuk dalam waktu dekat.

Sehingga, pada awal tahun 2022 program yang diatur bisa dijalankan sepenuhnya.

"Agar penurunan stunting di Ambon bisa dipercepat dan tahun 2024 bisa mencapai dibawah 14 persen sesuai intruksi dari Pemerintah Pusat," kata Louhenapessy saat membuka acara Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Marina, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Maluku Tengah per 29 Desember: 180 Ribu Warga Sudah Vaksin Dosis Pertama

Baca juga: Rachman Latuconsina Minta Penonton Tak Datang di Sisa Laga Soeratin Cup 2021

Louhanapessy mengapresiasi angka stunting di Kota Ambon terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

"Saya cukup apresiasi dengan dinas terkait yang kerja kerasnya membuat jumlah stunting di Kota Ambon menurun hingga 21,8 persen tahun ini," ujarnya.

Meski begitu, pemerintah tidak boleh merasa senang, karena masalah stunting ini harus bisa diselesaikan.

Mengingat tahun 2045 generasi Indonesia dan Kota Ambon pada umumnya harus mencapai generasi emas.

Untuk itu, Tim Potong Pele Stunting saat bekerja nantinya tidak mengutamakan praktek kuantitaf melainkan praktek kualitatif yang harus dikedepankan.

Maksud Louhanapessy, tim yang bekerja nanti tidak boleh terlalu mengedepankan dana atau pencapian atas target yang sudah ditentukan pemerintah.

Melainkan tim harus lebih mengedepankan kemanusiaan dan kecintaanya kepada ibu hamil dan anak-anak yang mengalami masalah tersebut.

Louhanapessy menambahkan, dari hasil survei permasalahan stunting di wilayah pemerintahannya itu rata-rata bukan warga Kota Ambon asli.

Melainkan dari warga luar kota Ambon yang yang datang menetap disini.

"Namun tidak menjadi persoalan karena mereka sudah menjadi warga Kota Ambon dan harus diperhatikan," tandasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved