Nataru 2022
Umat Kristiani Bebar Timur Rayakan Natal di Pengungsian; Tenda Bocor hingga Jemaat Rela Kehujanan
Eklin mengatakan, ia dan jemaat lainnya kesulitan beribadah di dalam tenda yang telah dibangun sebelumnya.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Umat Kristiani di Bebar Timur, Maluku Barat Daya, Maluku, terpaksa melaksanakan ibadah Natal di tenda-tenda darurat lokasi pengungsi.
Natal 25 Desember 2021 dirayakan jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Bethel, Bebar Timur di tenda darurat karena gereja rusak akibat gempa bumi berkekuatan 5.3 Skala Richter (SR), Kamis (16/12/2021) lalu.
"Natal kali ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, baik suasana maupun tempat ibadahnya," kata Pendeta Eklin Amtor de Fretes kepada TribunAmbon.com, Minggu, (26/12/2021) pagi.
Eklin mengatakan, ia dan jemaat lainnya kesulitan beribadah di dalam tenda yang telah dibangun sebelumnya.
"Tenda kami diguyur hujan dan angin kencang, sulit beribadah dalam tenda, bahkan tenda yang kami bangun pun rusak," ujar dia.
Akibatnya, banyak jemaat gereja yang kehujanan hingga harus berdiri dengan payungnya masing-masing.
"Tenda rusak hingga kami kehujanan, bahkan ada yang mengikuti ibadah dalam posisi berdiri dengan payungnya masing-masing," kata dia.
Selain itu, dampak yang dirasakan warga Bebar Timur sendiri yakni, banyak anak-anak kecil yang mendadak sakit, akibat cuaca buruk dan kondisi tenda yang telah rusak tersebut.
"Banyak anak kecil yang sakit karena cuaca alam dan tinggal dalam tenda yang dingin juga," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, masyarakat Bebar Timur telah membangun tenda pengungsian akibat gempa yang mengguncang Maluku Barat Daya, pada Kamis (16/12/2021) lalu.
Berbagai aktivitas pun dilakukan masyarakat didalam tenda karena trauma yang mendalam atas bencana yang terjadi itu.
Meski banyak yang rusak, hingga saat ini, masyarakat masih mendiami tenda-tenda pengungsian tersebut. (*)