Maluku Terkini

Ternyata Ini Penyebab Naiknya Harga Minyak Goreng di Masohi

Harga minyak goreng berbagai merk di Pasar Binaiya Masohi, Maluku Tengah terus mengalami kenaikan harga.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
TribunAmbon.com/Lukman
MALUKU: Minyak goreng kemasan botol dan plastik milik salah satu pedagang di Pasar Binaya Masohi, Jumat (22/10/2021). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Harga minyak goreng berbagai merk di Pasar Binaiya Masohi, Maluku Tengah terus mengalami kenaikan harga.

Lonjakan harga diketahui terjadi sejak satu bulan terakhir.

Penyebab naiknya harga jenis sembako yang satu ini rupanya disebabkan mahalnya harga ekspedisi kontainer di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Hal ini diungkapkan Tamrin (39 tahun) salah satu agen grosir dan eceran sembako di Kota Masohi.

Ia menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng belakangan ini disebabkan ongkos jasa c
kontainer yang terus naik di setiap menggunya.

“Pengaruh dari biaya kontainer yang terus naik. Saya kan pengguna jasa kontainer jadi saya tahu,”kata Tamrin kepada TribunAmbon.com saat gelaran Operasi pasar jelang Natal dan Tahun Baru oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Maluku Tengah di Kota Masohi, Senin (20/12/2021).

Lanjutnya, di medio November bulan lalu saja, jasa kontainer dari Makassar ke Pelabuhan Ambon terus naik di setiap minggunya.

Kenaikan jasa kontainer ini pun tak tanggung-tanggung.

Kenaikannya lanjut dia, bisa sampai satu hingga satu dua juta rupiah.

“Iya kan dulu itu kalau dari Makassar itu kita bayar biasanya 9 juta rupiah, sekarang sudah naik lagi jadi 12 juta rupiah per bulannya,” jelas dia.

Saat ini harga ditingkat agen untuk minyak jenis bimoli dijual bervariasi.

Dimana untuk per jirigen dijual mulai Rp. 105 ribu hingga Rp. 110 ribu.

Minyak goreng Fortune juga, dijual sebelumnya dengan harga Rp. 14 ribu per kilogram, kini naik Rp 3 ribu menjadi Rp. 17 ribu per kilogramnya.

Di posisi kedua ada Minyak Bimoli dengan harga perliter Rp. 18 ribu atau naik seribu dari harga sebelumnya yakni Rp. 17 ribu per kilogram.

Sementara harga untuk kemasan botol jenis Udang, ukuran 620 Mili Liter (ml), yang biasa dijual dengan harga Rp.12 ribu, kini naik menjadi Rp. 14.000.

Sedangkan untuk ukuran 240 ml yang tadinya Rp.5 ribu, kini dijual Rp. 6 ribu per liternya.
Lain halnya dengan takaran lima liter.

Untuk Bimoli dijual Rp. 335 ribu dari harga sebelunya Rp.320 ribu.

Sementara itu untuk harga sembako lainnya seperti beras dan gula di Ibu Kota Pamahanu Nusa itu masih normal hingga saat ini.

"Beras masih begitu saja harganya belum pernah naik ataupun turun," jelas Ipa salah satu pengecer di Pasar Binaya Masohi.

Berikut daftar harga beras perkarung.

Beras AAA ukuran 10.kg = Rp. 115 ribu.

Sedangkan ukuran 24 kg = Rp. 265 ribu.

Beras Anggur 10 kg = Rp. 105 ribu.

Beras Manggis 10 Kg = Rp. 125 ribu

Beras Mawar 24 kg = Rp. 240 ribu.

Sementara gula pasir perkarung dijual Rp. 620.000. sementara tingkat eceran dijual perkilo Rp. 14.000.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved