Penembakan Tamilouw
Duduk Perkara Bentrok Polisi dan Warga Desa Tamilow, Bermula Tangkap Pelaku Pembakaran Kantor Desa
Aparat Polres Maluku Tengah terlibat bentrok dengan warga Desa Tamilow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (7/12/2021).
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
Menurut mereka, penjelasan dari kronologis tersebut tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Sesepuh tokoh negeri Tamilouw, Habiba Pellu menerangkan, kejadian tersebut terjadi usai masyarakat Tamilouw melaksanakan salat subuh tepatnya pada pukul 05.20 WIT, Selasa (7/12/2021).
Kedatangan Kapolres Maluku Tengah, Rositah Umasugi bersama personilnya itu bertujuan untuk menangkap pelaku pembakaran kantor desa dan pengrusakan tanaman masyarakat Nuruhu.
Namun, saat itu masyarakat setempat dihadapkan dengan mobil 6 truk, mobil water cannon, dan ditambah dengan sejumlah personil kepolisian dengan bersenjata lengkap.
Kata dia, hal itu membuat masyarakat setempat menjadi panik.
“Yang berhadapan pertama para ibu-ibu, karena kondisi pagi para ibu ke pantai membuang sampah, lalu anak-anak berteriak karena ketakutan. Tiba-tiba di serobot seperti demikian, seperti mau menangkap PKI atau teroris, itu adalah psikolog kemanusiaan yang terjadi,” kata Habiba Pellu.
Mantan Anggota DPRD Maluku itu menambahkan, kondisi insidentil yang terjadi ada adu mulut dan adu fisik, bahkan ada penghancuran mobil polisi.
Menurutnya, tindakan itu adalah reaksi warga terhadap personil kepolisian yang melakukan penembakan secara membabi buta terhadap masyarakat.
Selain itu, ia pun membantah pernyataan Kabid Humas Polda Maluku, Roem Ohoirat yang mengatakan bahwa aparat kepolisian menembakan gas air mata untuk membubarkan masa.
Menurutnya, saat kejadian tidak ada penembakan gas air mata sama sekali.
Melainkan, pihak kepolisian langsung menembak masyarakat secara membabi buta.
“Kalau ikut aturan seharusnya pihak kepolisian menembakan gas air mata dulu baru bisa menggunakan peluru tapi ini tidak mereka langsung tembak secara membabi buta,” jelasnya.
Pistol yang dipakai pun merupakan pistol jenis kaliber 9 mili dengan peluru yang dipakai yakni peluru tajam.
“Bahkan pistol kaliber 9 mili itu mematikan,” tandasnya.
Polisi yang Terlibat Akan Diperiksa