Maluku Terkini
Jadi Kepala Keluarga, Perempuan Lansia Ini Habiskan 11 Jam Sehari di Pantai Pal Lima-Buru
Sepintas terlihat berbahaya, namun senyuman yang terukir di raut ibu empat anak itu membuat penantian langganan es kelapa muda di Pantai Pal Lima, Kec
Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – Perempuan lanjut usia (lansia) itu tampak mengayunkan kapak dengan penuh kehati-hatian.
Sabut per sabut mulai terkelupas dari batok kelapa, setiap kali kapak itu mendarat sempurna.
Sepintas terlihat berbahaya, namun senyuman yang terukir di raut ibu empat anak itu membuat penantian langganan es kelapa muda di Pantai Pal Lima, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru itu tak begitu khawatir.
Tidak hanya es kelapa muda, penjual asongan itu juga menjajal jajanan lainnya, seperti aneka gorengan dan rujak khas pantai di kabupaten berjuluk Bupolo itu.
Setiap harinya, perempuan bernama lengkap Mariyati Umasugi itu harus berangkat ke pasar pukul 06.00 WIT, kemudian membuka lapaknya di pukul 07.30 WIT.
Menghabiskan sekitar 11 jam 30 menit di lokasi dagangannya, ada asa yang digantungkan di sana.
“Mama selalu berada di sini menunggu rezeki demi anak-anak,” ucap Mariyati kepada TribunAmbon.com, Kamis(18/11/2021) dengan suara bergetar.
Ditinggal suami 20 tahun lalu membuat bahu perempuan berusia 62 tahun ini sekuat baja.
Dia harus menghidupi keempat anaknya, dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Enam tahun terakhir berjualan di Pantai Pal Lima, anaknya yang berusia 20 tahun kini tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di Maluku.
Menurutnya, membesarkan dan mendidik anak adalah tanggung jawabnya sebagai orangtua.
Kadang terasa berat, namun layaknya pergantian musim, baik panas maupun hujan, dirinya tak pernah menyerah sekali pun.
“Sebagai orangtua, sebagai ibu harus bersemangat. Jangan berharap uluran tangan, kita harus bekerja keras. Mendidik anak harus kuat membesarkan hati. Kita hidup ini Allah selalu ada, jangan takut rezeki selalu ada,” ucapnya.
Setiap keringat yang keluar dibarengi dengan doa, hanya agar anak-anaknya kelak jadi orang sukses.
Semangat pantang menyerah itu juga yang ingin ia sampaikan kepada ibu-ibu lainnya.
“Tanggung jawab anak itu sangat berat, tidak tahu mau mengeluh untuk siapa. Namun, saya selalu angkat hati berdoa, mudah-mudahan cita-cita anak saya tercapai,” pungkasnya.(*)