Hari Pahlawan Nasional
Gelar Dialog, Polisi dan Pemda Maluku Harap Mathilda Batlayeri Bisa Diakui sebagai Pahlawan Nasional
Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menggelar dialog publik dengan tema Mathilda Batlayeri, Pahlawan Bhayangkari asal Kepulauan Tanimbar yang terlupakan
Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menggelar dialog publik dengan tema Mathilda Batlayeri, Pahlawan Bhayangkari asal Kepulauan Tanimbar yang terlupakan dalam sejarah nasional bangsa.
Kabid Humas Polda Maluku M. Roem Ohoirat, mengatakan, Mathilda Batlayeri merupakan salah satu pahlawan perempuan asal Maluku yang belum dikenal banyak masyarakat Indonesia.
Bahkan, kata dia, masyarakat Maluku sendiri juga belum mengenal maupun mengetahui perjuangannya.
Dalam sejarah, kata Rum, Mathilda Batlayeri tercatat sebagai seorang pejuang wanita yang luar biasa.
Dia berjuang melawan kelompok Kesatuan Rakyat yang Tertindas (KRyT) atau Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) KRyT pimpinan Ibnu Hajar di Kalimantan SelatanI hingga akhirnya gugur.
Sikap patriotismeMathilda merupakan contoh dan teladan bagi generasi saat ini.
"Nilai kepahlawanan yang diberikan Mathilda Batlayeri harus dicontohi oleh generasi muda bangsa saat ini," pintanya. dalam dialog di Salah Satu Kantor Berita di Ambon Rabu (10/11/2021),
Sosiolog Maluku, Paulus Koritelu juga menyampaikan hal serupa bahwa Mathilda Batlayeri adalah perempuan yang luar biasa.
Ia siap mengorbankan dirinya dalam menghadapi serangan pemberontak yang kala itu menyerang pos polisi.
Meski terdesak, Mathilda tidak memilih melarikan diri, tapi siap mengambil keputusan untuk melawan. Ia siap merelakan jiwa raganya.
"Ini merupakan warisan perjuangan yang harus kita teladani," ujaranya.
Baca juga: Mengenal sosok Mathilda Batlayeri, Pahlawan Asal Maluku yang Gugur di Kalimantan
Terpisah dari itu, Kepala Dinas Sosial provinsi Maluku Sartono Pinning meminta dukungan semua masyarakat terkait akan ditetapkannya status Pahlawan Nasional terhadap Mathilda Batlayeri.
"Terkhusus dukungan dari pemerintah kabupaten Kepulauan Tanimbar bersama semua lembaga terkait yang ada di Maluku dalam melengkapi dokumen untuk disahkannya Mathilda Batlayeri sebagai pahlawan Bhayangkari Nasional asal Maluku," tuturnya.
Sartono juga meminta kepada semua pihak agar dapat memberikan dukungan kepada Pemerintah Kalimantan Selatan dalam proses pengusulan Mathilda Batlayeri sebagai pahlawan nasional.
Sedangkan melalui sambungan telepon selulernya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku Melkianus Sairdekut, juga mengakui perjuangan Mathilda Batlayeri.
Sebelum gugur, Mathilda telah berpesan kepada generasi penerus bangsa untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
"Mathilda Batlayeri adalah seorang istri polisi yang dalam keadaan mengandung namun dia berani dan siap mengambil keputusan untuk ikut bertempur melawan serangan pemberontak yang menyerang pos polisi," kata dia.
Olehnya itu, Melkianus meminta semua pihak terkait untuk sama-sama mendorong proses ditetapkannya Mathilda Batlayeri sebagai pahlawan nasional, baik lewat rekomendasi pemerintah provinsi Maluku dan dukungan politik.
"Kami meminta dukungan dari semua pihak agar proses penetapan Mathilda Batlayeri sebagai pahlawan nasional dapat berjalan dengan lancar," tambah Kabid Humas Polda Maluku sevwlum menutupi diskusi publik tersebut.(*)