Maluku Terkini
Basarnas Ambon Kerahkan Alat Berat Cari Adam Masinai yang Hanyut di Sungai Ruatah-Maluku Tengah
Kepala Basarnas Ambon Mustari menerangkan, setelah Tim Rescue Basarnas Ambon mendapat laporan, Selasa (29/9/2021) sore, tim langsung beregerak cepat m
Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Badan SAR Nasional/Basarnas) Ambon mengerahkan exavator dan perahu karet atau rubber boot untuk mencari korban Adam Masinai (44) yang terseret arus Sungai Ruatah di kawasan Kilo Meter 12, Kelurahan Hollo, Maluku Tengah, Minggu (26/09/2021).
Kepala Basarnas Ambon Mustari menerangkan, setelah Tim Rescue Basarnas Ambon mendapat laporan, Selasa (29/9/2021) sore, tim langsung beregerak cepat menuju lokasi hilangya Adam Masinai di Maluku Tengah.
Setelah tiba di lokasi, Basarnas Ambon mendapatkan dukungan penuh dari Bupati dan Sekda Maluku Tengah untuk melakukan pencarian korban.
Dengan menerjunkan satu unit alat berat berupa excavator dan Robber Boat (Parahu Karet) perahu karet.
"Kamis Kemarin Pukul 08.41 WIT Tim SAR Gabungan dikerahkan menuju LKK guna melaksanakan Ops SAR pada koordinat - 3°14'59.80" S - 129°0'24.50" E," Ucapa Mustari dalam Siaran Pers Jumat, (1 /10/2021) Pagi.

Selanjutnya Tim SAR Gabungan bahu-membahu membuat bendung dari tumpukan batu guna membelah jalur sungai agar bisa melaksanakan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Pekerjaan pun dilakukan secara manual hingga pukul 13.17 WIT.
Tim SAR Gabungan menghentikan sementara pekerjaan dikarenakan debit air sungai yang meluap dan semakin deras.
Pada pukul 14.27 WIT, satu unit excavator tiba di LKK dan melanjutkan pekerjaan.
Proses pengerjaan pun dilakukan selama beberapa jam ke depan hingga pada pukul 15.57 WIT Tim SAR Gabungan menghentikan sementara pekerjaan dikarenakan hujan lebat dan debit air sungai yang semakin meninggi.
"Operasi Hari ketiga Kemrin belum membuahkan hasil dan Hari ini kita Lanjut Pemcarian Lagi," Terangnya.
Diketahui, sebelum terjadi insiden, korban dan dua orang temannya itu pergi ke hutan untuk mengambil kayu swalap (papan kayu ukuran tebal).
Setelah pulang, mereka kemudian menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai Ruatah itu.
Meski tahu aliran sungai saat itu sangat kuat, mereka tetap menyeberanginya dengan menggunakan rakit.
Naasnya, arus sungai yang terlalu kuat akhirnya menghantam rakit dan menenggelamkan rakit yang mereka gunakan.
Dua temannya yang selamat masing-masing adalah Markus Hulesilan (36) dan Ardanus Metpoy (38) ketiganya adalah warga Makariki, Kecamatan Amahai Maluku Tengah. (*)