Gangguan Internet di Maluku
Dampak Gangguan Internet, Seluruh Kegiatan Berbasis Online di Puskesmas Amahai Dibatalkan
Hal ini dialami petugas di Puskesmas Perawatan Amahai, Pulau Seram, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Dampak gangguan jaringan internet, seluruh aktivitas berbasis online di Kabupaten Maluku Tengah baik pelaporan maupun pelatihan virtual terpaksa dihentikan.
Hal ini dialami petugas di Puskesmas Perawatan Amahai, Pulau Seram, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.
Sejumlah petugas ini harus mengirimkan laporan harian, namun tertunda karena tidak bisa mengakses internet.
"Laporan yang harus kirim online . Tapi tidak bisa kerja apa-apa karena gangguan bagini pak," kata Kepala Puskesmas Amahai, dr. Jackeline Ferdinandus kepada TribunAmbon.com , Senin (20/9/2021).
Selain itu, lanjut Jackeline, sejumlah kelas virtual juga terpaksa dibatalkan.
Misalnya kelas zoom tentang penyakit Pneomonia atau ISPA dan Pelatihan tentang sistem pelaporan ASPAK (infentaris barang).
"Tadi ada kegiatan lewat zoom jua tunda karena," jelasnya.
Diketahui telah terjadi gangguan pada sistem komunikasi kabel laut JaSuKa (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) ruas Batam - Pontianak, Minggu (19/9/2021) mulai sekitar pukul 17.33 WIB yang berdampak pada penurunan kualitas layanan TelkomGroup baik fixed maupun mobile broadband di beberapa wilayah Indonesia.
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan, “Sejak terjadinya gangguan kemarin malam, kami segera melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam termasuk penambahan kapasitas beberapa link di wilayah Indonesia seperti dari Papua, Kalimantan maupun Jawa dan mengoptimalkan gerbang internasional di Manado. Fokus kami hanya satu, agar layanan segera kembali normal dan digunakan pelanggan seperti sediakala," ucap dia melalui keterangan pers, Senin.
Sementara gangguan teridentifikasi berasal dari titik sekitar 1,5 Km lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut.
"Dengan diketahuinya titik gangguan, kami segera mempersiapkan upaya perbaikan agar secepatnya infrastruktur tersebut dapat segera berfungsi normal," terangnya.(*)