Ambon Hari Ini
Lewat Pertunjukan Seni, Komunitas Muda Sindir Reklamasi di Teluk Ambon
Peduli ekosistem perairan Teluk Ambon, Komunitas Paparisa Ambon Bergerak mengangkat isu lingkungan dalam pertunjukan seni.
Penulis: Risman Serang | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com Risman Serang
AMBON TRIBUNAMBON.COM - Peduli ekosistem perairan Teluk Ambon, Komunitas Paparisa Ambon Bergerak mengangkat isu lingkungan dalam pertunjukan seni.
Reklamasi menjadi tajuk utama dalam pertunjukan ini.
"Kegiatan ini mengangkat tema kemaritiman, daratan di pesisir teluk Ambon mulai tenggelam akibat reklamasi," ungkap salah satu penampil, Marthen Reasoa disela-sela pertunjukan, Rabu (15/9/2021) malam.
Berlokasi di Pantai Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, pertunjukan seni ini menampilkan Seni Gambar, Seni Tari dan Puisi.

Baca juga: Kisah Bule Ukraina Berwisata Keliling Asia, Hingga ke Maluku, Pernah Jadi Guru untuk Dapat Uang
Baca juga: Warga Ngeluh, Tempat Sampah Dekat Kediaman Gubernur Maluku Dibongkar
Dimana ketiganya menjadi kesatuan menjelaskan bahaya dampak dari reklamasi.
Dari pantauan TribunAmbon.com, pertunjukan dimulai dengan gambaran Teluk Ambon tempo dulu yang masih asri.
Dilanjutkan dengan gambar bangunan yang mulai menjamur di pesisir Teluk Ambon dengan reklamasinya.
Tiba-tiba muncul seorang penari kontemporer yang seolah olah sebagai alam yang marah akan pembangunan.
Lukisan yang tadinya apik itu, seketika berubah hancur seperti diporak-porandakan bencana alam.
Lalu pertunjukan ditutup dengan puisi dengan judul Cinta Tetaplah Asin yang menjelaskan dampak negatif akibat kerusakan lingkungan.
"Dampak reklamasi, ekosistem alam akan rusak," cetusnya.
Pertunjukan ini sendiri merupakan kerja sama antara Paparisa Ambon Bergerak dengan Biennale Jogja.
"Ya, direncanakan pertujukan ini akan di tampilkan di kanal Youtube Biennale Jogja 25 September nanti," tandasnya.(*)