Minta RSUP Leimena Pastikan Konstruksi Gedung, BMKG: Waspadai Potensi Gempa Magnitudo 8

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Ridwan Tuasamu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena di kawasan Rumah Tiga, Teluk Ambon disebut berada di kawasan rawan bencana.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Republik Indonesia, Dwikorita Karnawati saat mengunjungi rumah sakit yang diresmikan Presiden Joko Widodo Maret 2021 itu.

Menurut Dwikorita, morfologi pesisir pantai di Desa Poka merupakan kupasan Alluvial.

Sehingga diminta agar mengkaji konstruksi bangunan rumah sakit milik pemerintah itu.

"Kita minta konstruksi dan desainnya harus dicek kembali," kata Rita saat pertemuan bersama forkopimda Maluku, Kamis (2/9/2021) malam.

Lanjutnya, karena merupakan kupasan Alluvial maka daerah tersebut rawan terjadi longsor bawah laut.

Sehingga perlu adanya pengecekan konstitusi bangunan apakah sudah mampu bertahan pada gempa magnitude 7,5 hingga 8 atau belum.

Selain itu, RSUP dibangun diatas tanah urugan dan sedimen.

Letaknya juga tidak jauh dari daerah aliran sungai (DAS) yang dapat meningkatkan resiko bencana jika gempa atau Tsunami terjadi.

"Harus dicek apa sudah tahan gempa magnitude 7,5 sampai 8 atau belum," tandasnya

Dia meminta pemerintah provinsi segera berkoordinasi dengan pihak RSUP terkait masalah ini.

Pasalnya, jika belum tahan gempa maka harus dilakukan rekayasa mengantisipasi ketika terjadi bencana.

Lanjutnya, Pemprov Maluku bisa juga mengajak Ahli gempa dari Universitas Pattimura (Unpatti), LIPI maupun BMKG untuk melakukan penelitian tersebut.

"Bisa ajak ahli gempa untuk sama-sama lakukan penilitian," tandasnya. (*)