Global
Kim Jong Un: Korea Utara dalam Krisis Besar karena Covid-19
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyiratkan, negaranya kini tengah berada dalam krisis besar karena Covid-19.
PYONGYANG, TRIBUNAMBON.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyiratkan, negaranya kini tengah berada dalam krisis besar karena Covid-19.
Pernyataan Kim itu jelas menjadi kabar mengejutkan di negara yang sampai saat ini mengeklaim tidak ada kasus virus corona.
Ketika corona mewabah pada Februari 2020, negara yang menganut ideologi Juche itu langsung menutup perbatasannya.
Keputusan itu, ditambah tekanan sanksi internasional, membuat ekonomi mereka anjlok dengan krisis pangan melanda.
Baca juga: Setyana Mapasa Pebulu Tangkis Asal Manado Wakili Australia di Olimpiade Tokyo
Kim Jong Un sebelumnya sudah menyatakan, terdapat "masalah serius" di makanan dan meminta publik bersiap untuk situasi terburuk. Pernyataan Kim itu membuat pakar menghubungkannya dengan kelaparan pada 1990-an, saat ayah Kim, Kim Jong Il, memimpin.
Apa yang Kim Jong Un katakan?
Dalam pidato yang dipublikasikan KCNA, Kim mencaci maki para pejabat Korea Utara karena melakukan kecerobohan.
"Ulah mereka menyebabkan krisis besar yang mengancam keamanan negara, keselamatan rakyat, sehingga konsekuensinya mengerikan," ulas KCNA.
Laporan itu menambahkan, beberapa anggota partai ditarik, termasuk satu dari Komite Tetap yang beranggotakan Kim dan empat lainnya. Hanya saja, publikasi tersebut tidak menjabarkan detil maupun siapa saja pejabat yang terkena hukuman.
Apa maksud pernyataan Kim?
Pembelot yang kini menjadi peneliti, Ahn Chan Il, menyatakan pidato itu menjadi bukti bahwa Pyongyang mengakui Covid-19. Kepada AFP via BBC Rabu (30/6/2021), Ahn menerangkan besar kemungkinan Korea Utara butuh bantuan internasional.
"Jika tidak, tentu mereka takkan sampai memublikasikan ini. Karena menunjukkan kegagalan pemerintah melawan pandemi," paparnya.
Baca juga: Gandeng Mitra Kerja, PLN Sosialisasikan Aplikasi PLN Mobile Bagi Karyawan Bank Maluku Cabang Masohi
Dr Leif-Eric Easley dari Universitas Perempuan Ewha Seoul berujar, pernyataan itu menjadi tanda kondisi Korut mulai mengkhawatirkan.
Easley menjelaskan, sangat mungkin Kim Jong Un menemukan kambing hitam, menyalahkan para pejabatnya karena kurang dalam ideologi.
"Mungkin bagi Pyongyang, mereka mendapat pembenaran untuk lebih menekan rakyat. Tapi di sisi lain, mereka siap untuk vaksin dari luar negeri," kata dia.
(Kompas.com / Ardi Priyatno Utomo)